BAB I
PENDAHULUAN
A. Landasan Teori
Agar dapat memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia dan factor – factor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari – hari dan industri, anda harus mampu : Menjelaskan kesetimbangan dan factor – factor yang memengaruhi pergeseran arah kesetimbangan dengan melakukan percobaan.
Adapun contoh dari kesetimbangan kimia yaitu, Didalam gua biasanya terdapat stalaktit dan stalagmit. Bentuk stalaktit dan stalagmite ini menyerupai tiang – tiang yang indah. Di kawasan Tanjung Kodok, Paciran ( Lamongan ), terdapat sebuah gua yang dikenal Gua Istana Maharani. Didala gua ini terdapat stalaktit dan stalagmite yang indah dan menjadi salah satu objek wisata Indonesia.
Stalagtit dan stalagmite terbentuk oleh adanya reaksi kesetimbangan berupa pelarutan dan pengendapan senyawa kapur oleh asam. Reaksi kesetimbangan juga berperan penting dalm berbafgai prosesbiologi dan lingkungan. Selain contoh tersebut, masih banyak fenomena di alam yang melibatkan reaksi kesetimbangan.
Tetapan kesetimbangan dilambangkan dengan Kc yang menyatakan tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi ( C = concentration ). Tetapan kesetimbangan ini sering dilambangkan dengan K saja. Untuk kesetimbangan zat dalam wujud gas, tetapan kesetimbangan dilambangkan dengan Kp yang menyatakan tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan ( P = pressure ). Penentuan tetapan kesetimbanganbergantung pada jenis reaksinya, homogen atau heterogen. Reaksi kesetimbangan homogen terjadi jika zat – zat terlibatdalam kesetimbangan berada dalam fase yang sama, sedangkan untuk reaksi kesetimbangan heterogen, zat zat tersebut berada dalam fase berbeda.
Reaksi keetimbangan homogen terjadi jika fase dari zat zat yang bereaksi dengan zat – zat hasil reaksi sama, yaitu gas atau larutan.
Pada kesetimbangan hetrogen, zat – zat yang berbeda pada keadaan setimbang memilikifase yang berbeda – beda. Pad kesetimbang heterogen ini, fase zat yang berpengaruh dalam penentuan nilai Kc atau dalam pergeseran kesetimbangan adalah sebagai berikut :
1) jika terdapat fase gas dan fase padat, yang menentukan Kc adalah fase gas.
2) Jika terdapat fase gas dan fae cair, yang menentukan Kc adalah fase gas.
3) Jika terdapat larutan dan fase padat, yang menentukan Kc adalah larutan.
4) Jika terdapat fase gas, fase cair, fase padat yang menentukan Kc adalah fase gas.
Pada reaksi kesetimbangn heterogen yang melibatkan larutan dan fase padat, air yang hanya berfungsi sebagai pelarut dianggap tidak ikut bereaksi. Kalaupun turut bereaksi, konsentrasinya dianggap tetap karena jumlahnya yang jauh lebih bsar dibandingkan zat lainnya.
Keadaan setimbang pada suatu system merupakan keadaan yang stabil jika tidak ada pengaruh dari luar system. Jika diberikan suatu pengaruh ( aksi ) terhadap kesetimbangan, system tersebut akan bergeser menujukesetimbangan yang baru. Pada kesetimbangan baru ini, komposisis zat – zat yang terlibat dalam kesetimbangan berubah dari komposisi semula. Hal – hal yang dapat menyebabkan pergeseran kesetimbangan, yaitu perubahan konsentrasi, perubahan tekanan, perubahan volume, dan perubahan suhu.
Jika terhadap suatu system kesetimbangan dilakukan suatu tindakn ( aksi ), system kesetimbangan tersebut akan mengalami perubahan ( pergeseran ) yang cenderung mengurangi pengaruh aksi tersebut.
Berdasarkan asaz tersebut, suatu system yang berada pada keadaan setimbang ( reaksi kesetimbangan ) akan selalu berusaha untuk mempertahankan kesetimbangannya.
Dengan demikian, apabila terjadi aksi, system tersebut akan mengalami prgeseran agar kesetimbangan tercapai kembali. Reaksi akan bergeser ke arah kanan atau kiri untuk mencapai kesetimbangannya.
B. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan siswa dapat mengetahui bagaimana pengaruh konsentrasi dalam kesetimbangan kimia atau apa yang dilakukan suatu system kesetimbangan jika alah satu konsentrasi komponen di ubah atau semua komponen diubah.
BAB II
METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan BahanMETODE PRAKTIKUM
Alat :
Silinder ukur 25 ml
Gelas kimia 100 ml
Batang pengaduk
Tabung raksi yang sama ukurannya 7 buah
Pipet tetes
Aquades
Bahan :
Larutan kalium tiosianat 0,2 M
Larutan besi ( III ) klorida 0,2 M
Larutan kalium tiosianat 1 M
Larutan besi ( III ) klorida 1 M
Kristal dinatrium hydrogen pospat
Labu semprot
B. Cara Kerja
1. Masukkan 25 ml air kedalam gelas kimia. Tambahkan 3 tetes larutan KSCN 0,2 M dan 2 tetes FeCl3 0,2 M
2. Aduk larutan kemudian bagi larutan itu sama banyak dalam 5 tabung reaksi. Tabung reaksi pertama digunakan untuk pembanding warna
3. Tambahkan
a. 1 tetes larutan KSCN 1 M pada tabung ke 2
b. 1 tetes larutan FeCl3 1 M pada taung ke 3
c. Sedikit kristal Na2HPO4 pada tabung reaksi ke 4
4. Guncangkan ketiga tabung itu lalu dibandingkan warna larutan dalam tiap tabung itu dengan warna larutan dalam tabung pertama
5. Tambahkan 5 ml air pada tabung reaksi ke 5. guncangkan tabung itu lalu bandingkan warna larutannya dengan warna larutan dalam tabung pertama dengan melihat dari mulut tabung pada posisi tegak lurus
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil PengamatanHASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
2. Larutan diencerkan ( tabung reaksi kelima ) warna larutan sebelum pengenceran dibandingkan dengan sesudah pengenceran dan dilihat dari mulut tabung
B. Analisa Data
Sistem yang di amati ialah apa yang terjadi pada pencampuran larutan besi ( III ) klorida dengan larutan kalium triosianat Fe 3+ (aq) + SCN -(aq) --> FeSCN2+(aq)
Larutan FeSCN2+ ditambahkan 1 tetes larutan KSCN 1 M maka warnanya akan lebih tua dari sebelumnya. Sehingga SCN – diperbesar, arah kesetimbangan bergeser kekanan.
C. Pembahasan
a. Konsentrasi SCN – diperbesar arah kesetimbangan bergeser kekanan jadi jika konsentrasi zat ditingktkan kesetimbangan bergeser menjauhi zat tersebut
b. Konsentrasi Fe 3+ diperbesar arah reaksi kesetimbangan akan bergeser kea rah kanan, karena konsentrasi zat tersebut di tingkatkan / diperbesar sehingga kesetimbangan bergeser menjauhi zat tersebut
c. Konsentrasi Fe 3+ diperkecil arah reaksi kesetimbangan bergeser kekiri, jadi jika konsentrasi zat dikurangi kesetimbangan bergeser menjauhi zat tersebut
d. Konsentrasi semua komponen diperkecil ( larutan diencerkan ) bergeser ke kiri
e. Apakah semua Fe 3+ telah habis bereaksi? Tidak, karena apabila kesetimbangan bergeser kekanan maka nilai kanan sama dengan nilai kiri.
f. Apakah semua SCN – t6elah habis bereaksi? Tidak, karena apabila kesetimbangan bergeser kekiri maka nilai kiri sama dengan kanan.
BAB IV
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Semakin tua warna suatu larutan maka konsentrasi diperbesar arah reaksi bergeser ke kanan. Semakin muda warna suatu larutan maka konsentrasi diperkecil, arah reaksi bergeser ke kiri.
B. Saran
Kelengkapan alat praktikum perlu ditambah, karena, banyak alat praktikum yang sudah rusak (tidak layak pakai), semoga di praktikum berikutnya dapat lebih baik dari kali ini.
DAFTAR PUSTAKA
Purba, Michael.2004.Kimia untuk SMA Kelas X Semester II. Jakarta : Erlangga
Terima kasih , telah membaca laporan saya ini. Ada baiknya mencantumkan nama blog saya ini sebagai sumber referensi. Untuk download materi ini, klik ini Materi Perubahan Konsentrasi