Cinta Bekasi , Cinta Bantar Gebang : Potret Kota dalam Pengelolaan Sampah
Ikon kota Bekasi yang kita sekalian ketahui adalah ‘Kota Patriot’ yakni Kota yang dijadikan panutan dalam segala aspek .Oleh karena itu , Bekasi dihadapkan pada tujuan sebagai kota yang dapat menjadi Pedoman bagi kota lainnya .Dan Merujuk pada Tema lomba Blog kali ini adalah Aku Cinta Bekasi , adalah salah satu bentuk pencitraan rasa Cinta terhadap lingkungan Kota Bekasi . Yang akan saya bicarakan kali ini mengenai Kota Bekasi yang Cinta Kebersihan dan Pengelolaan Sampah.
Tak dapat dipungkiri Bekasi merupakan kota yang telah berkembang dengan segala Aspek termasuk kebersihan lingkungan. Dan yang kita tahu Tempat Pembuangan Sampah Bantar Gebang terletak di Kota Bekasi . Yang merupakan tempat bertumpuknya Lebih dari 10 juta ton sampah sudah ditimbun di areal TPA milik Pemprov DKI Jakarta yang berlokasi di Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat. Setiap harinya, tidak kurang dari 6.000 ton sampah baru dibuang ke TPA Bantar Gebang. Bagaimana kita dapat disebut sebagai seseorang yang Cinta terhadap kota sendiri , sedangkan kondisi memprihatinkan tergambar pada kondisi TPA Bantar Gebang yang sangat memprihatinkan.
Tapi kecintaan kita , tidak kita wujudkan dalam perbuatan malah sekelompok orang malah berebut Uang Pemberdayaan Masyarakat yang dilansir Kompas ,Desember 2008. Jalan masuk TPA Bantar Gebang dipagar betis oleh ratusan orang dari Desa Taman Rahayu, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi. Mereka menuntut kompensasi dampak sampah TPA. Selama 20 tahun lebih TPA Bantar Gebang dioperasikan, warga desa mengaku belum pernah menikmati dana pemberdayaan masyarakat yang berasal dari pembagian hasil pungutan sampah.
Bantar Gebang yang merupakan ‘Surga para Pemulung’ telah mencapai puncak kritis , dimana sampah – sampah yang telah tertumpuk semakin menggunung dan tanpa penanganan dan pengelolaan yang baik, lahan TPA Bantar Gebang yang saat ini seluas 110 hektar lebih itu dikhawatirkan tidak akan mampu menampung sampah lagi dari DKI Jakarta. Selain itu, risiko kebakaran dan longsor di TPA Bantar Gebang setiap waktu terus mengancam.
Inilah potret kehidupan kita yang kurang peka terhadap keadaan lingkungan kita . Seperti pepatah yang mengatakan “ Gajah di Pelupuk Mata tidak terlihat, Semut diujung pulau Terlihat “ . Kebersihan yang seharusnya merupakan sebagian dari Iman , kita acuhkan dan tidak mau tahu atas kejadian ini. Namun , orang – orang yang justru bukan penduduk asli , rela untuk memikirkan nasib dari TPA Bantar Gebang.
Walaupun Pemerintah Kota Bekasi turut andil dalam pengelolaan sampah TPA Bantar Gebang yang diberitakan oleh Kompas :
Realita ini yang patut kita perhatikan di Kota Bekasi , Bantar Gebang yang merupakan masalah masyarakat kebanyakan , dan pihak pemerintah Kota Bekasi pada awal Tahun 2009 telah mencanangkan TPA Bantar Gebang diproyeksikan dapat menghasilkan 26 megawatt listrik. Pembangunan fasilitas industrialisasi di TPA Bantar Gebang. Namun, realisasi hingga awal tahun 2010 belum signifikan . Lalu , kapan kebersihan ini akan tercapai ?
Pada tanggal 14 Januari 2010 yang dilansir oleh http://kotabekasi.go.id , bahwa Hasil evaluasi tahap pertama (P-1) yang dilakukan pada bulan Oktober dan Nopember 2009 lalu menandaskan bahwa upaya yang dilakukan seluruh elemen di Kota Bekasi membuahkan hasil yang cukup signifikan. Hasil tersebut memancarkan optimisme tidak hanya di jajaran Pemkot Bekasi saja, tetapi juga menjalar ke masyarakat yang notabene selalu dilibatkan dalam setiap kegiatan berkaitan Adipura.
Walaupun pada tahun 2009 , Kota Bekasi memperoleh Piagam Adipura namun pada tahun – tahun sebelumnya Kota Bekasi memperoleh predikat Kota Metropolitan Terkotor , seperti yang dilansir oleh http://www.kotabekasi.go.id/read/1422/ekspose-hasil-pemantauan-dan-evaluasi-p-1-walikota-optimis-adipura :
“.. Hal tersebut kontras sekali dengan tahun-tahun sebelumnya, yang kala itu pernah mendapatkan prestasi yang sangat menyesakkan, diantaranya dengan meraih predikat sebagai Kota Metropolitan Terkotor.”
Dari runtutan masalah diatas , dapat kita simpulkan Kota Bekasi merupakan kota yang sarat dengan PR kebersihan. Dikarenakan , Kota Bekasi mempunyai tugas yang sangat besar untuk berkoordinasi mengelola TPA Bantar Gebang . Jangan sampai , karena TPA Bantar Gebang, Kota Bekasi gagal memperoleh Adipura 2010 . TPA Bantar Gebang merupakan salah satu tolok ukur bagi kebersihan kota Bekasi , dan dapat menjadi batu sandungan besar dalam memperoleh Adipura 2010 , apabila tidak dikelola dengan semestinya.
Namun, kita berharap Kota Bekasi dapat menjaga kebersihannya seperti yang dikatakan oleh Kementrian Negara Lingkungan Hidup RI yang melakukan ekspose pada kesempatan itu menyampaikan bahwa saat ini Kota Bekasi sudah berada di kelas peningkatan. Hal tersebut menandakan bahwa Kota Bekasi memiliki potensi untuk meraih Adipura, dan saat ini sudah masuk nominasi penilaian yang akan dilakukan secara intensif.
Demikian pula yang disampaikan Fauzi Bowo, Gubernur DKI Jakarta mengenai Bantar Gebang : "Paling tidak dunia internasional sudah tahu kita punya sistem pengolahan sampah terpadu sesuai kaidah lingkungan. Selain itu saya ingin tempat ini bisa menjadi referensi untuk dipelajari oleh kota-kota lain dan akademisi. Jadikanlah tempat ini sebagai labotatorium."
Image :
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/f/f4/Lambang_bekasi.gif http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2008/08/12/154123p.jpg
http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:k_R_pr9e8YOjjM
http://www.beritajakarta.com/images/foto/bantar_gebang_istimewa.jpg
http://www.kotabekasi.go.id/files/contents/1422/1422.jpg
Situs :
http://megapolitan.kompas.com/read/2009/03/04/06330238/industrialisasi.sampah.masa.depan.tpa.bantar.gebang http://megapolitan.kompas.com/read/2009/01/31/12335554/Sampah.Bantar.Gebang.Bakal.Hasilkan.Listrik http://www.kotabekasi.go.id/read/1422/ekspose-hasil-pemantauan-dan-evaluasi-p-1-walikota-optimis-adipura
http://www.beritajakarta.com/v_ind/berita_detail.asp?idwil=0&nNewsId=34197
Artikel ini telah diikutsertakan pada :
http://bloggerbekasi.com/2010/03/08/pengumuman-hasil-lomba-penulisan-blog-aku-cinta-bekasi.html/
Baca Selengkapnya ..
Ikon kota Bekasi yang kita sekalian ketahui adalah ‘Kota Patriot’ yakni Kota yang dijadikan panutan dalam segala aspek .Oleh karena itu , Bekasi dihadapkan pada tujuan sebagai kota yang dapat menjadi Pedoman bagi kota lainnya .Dan Merujuk pada Tema lomba Blog kali ini adalah Aku Cinta Bekasi , adalah salah satu bentuk pencitraan rasa Cinta terhadap lingkungan Kota Bekasi . Yang akan saya bicarakan kali ini mengenai Kota Bekasi yang Cinta Kebersihan dan Pengelolaan Sampah.
Tak dapat dipungkiri Bekasi merupakan kota yang telah berkembang dengan segala Aspek termasuk kebersihan lingkungan. Dan yang kita tahu Tempat Pembuangan Sampah Bantar Gebang terletak di Kota Bekasi . Yang merupakan tempat bertumpuknya Lebih dari 10 juta ton sampah sudah ditimbun di areal TPA milik Pemprov DKI Jakarta yang berlokasi di Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat. Setiap harinya, tidak kurang dari 6.000 ton sampah baru dibuang ke TPA Bantar Gebang. Bagaimana kita dapat disebut sebagai seseorang yang Cinta terhadap kota sendiri , sedangkan kondisi memprihatinkan tergambar pada kondisi TPA Bantar Gebang yang sangat memprihatinkan.
Tapi kecintaan kita , tidak kita wujudkan dalam perbuatan malah sekelompok orang malah berebut Uang Pemberdayaan Masyarakat yang dilansir Kompas ,Desember 2008. Jalan masuk TPA Bantar Gebang dipagar betis oleh ratusan orang dari Desa Taman Rahayu, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi. Mereka menuntut kompensasi dampak sampah TPA. Selama 20 tahun lebih TPA Bantar Gebang dioperasikan, warga desa mengaku belum pernah menikmati dana pemberdayaan masyarakat yang berasal dari pembagian hasil pungutan sampah.
Bantar Gebang yang merupakan ‘Surga para Pemulung’ telah mencapai puncak kritis , dimana sampah – sampah yang telah tertumpuk semakin menggunung dan tanpa penanganan dan pengelolaan yang baik, lahan TPA Bantar Gebang yang saat ini seluas 110 hektar lebih itu dikhawatirkan tidak akan mampu menampung sampah lagi dari DKI Jakarta. Selain itu, risiko kebakaran dan longsor di TPA Bantar Gebang setiap waktu terus mengancam.
Inilah potret kehidupan kita yang kurang peka terhadap keadaan lingkungan kita . Seperti pepatah yang mengatakan “ Gajah di Pelupuk Mata tidak terlihat, Semut diujung pulau Terlihat “ . Kebersihan yang seharusnya merupakan sebagian dari Iman , kita acuhkan dan tidak mau tahu atas kejadian ini. Namun , orang – orang yang justru bukan penduduk asli , rela untuk memikirkan nasib dari TPA Bantar Gebang.
Walaupun Pemerintah Kota Bekasi turut andil dalam pengelolaan sampah TPA Bantar Gebang yang diberitakan oleh Kompas :
Setelah hampir 20 tahun TPA Bantar Gebang difungsikan, Pemprov DKI Jakarta pada Desember 2008 meneken kontrak investasi untuk industrialisasi di TPA Bantar Gebang. Nilai investasi yang ditanamkan pengelola baru di TPA Bantar Gebang mencapai Rp 700 miliar. ”Ini kontrak jangka panjang,” kata Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Eko Bharuna.
Selain menggandeng investor untuk mengelola TPA Bantar Gebang, Pemprov DKI Jakarta juga meneruskan rencana membangun sarana pengolahan sampah berupa intermediate treatment facility (ITF) di wilayah Ibu Kota. ”Itu adalah komitmen untuk menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah,” ujar Eko.
Pengelola baru di TPA Bantar Gebang adalah PT Godang Tua Jaya (GTJ). PT GTJ adalah ”pemain lama” dalam bisnis sampah. PT GTJ akan mengelola TPA Bantar Gebang hingga 15 tahun ke depan atau sampai tahun 2023. PT GTJ menggandeng PT Navigat Organic Energy Indonesia (NOEI) dan Sindicatum Capital Carbon serta Organic International Limited untuk mengelola TPA Bantar Gebang.
PT GTJ dikenal sebagai produsen pupuk organik (kompos) yang berbahan baku sampah pasar dan salah satu subkontraktor di TPA Bantar Gebang ketika TPA Bantar Gebang masih dikelola PT Patriot Bekasi Bangkit (PBB). PT NOEI memiliki pengalaman mengolah sampah menjadi sumber energi listrik di Instalasi Pengelolaan Sampah Terpadu (IPST) Sarbagita di TPA Suwung, Denpasar, Bali.
Ditemui awal Februari lalu, Direktur PT GTJ Douglas J Manurung mengatakan, mereka akan menerapkan teknologi sanitary landfill yang benar dan penerapan proses 3R, yaitu reduce, reuse, recycle (pengurangan, penggunaan ulang, dan pengolahan ulang), serta pengomposan untuk sampah di TPA Bantar Gebang.
Dalam rencana PT GTJ, sedikitnya ada empat jenis fasilitas pengelolaan sampah akan dibangun secara bertahap di TPA Bantar Gebang mulai tahun 2009. Rencana tersebut meliputi pembangunan fasilitas pengolahan sampah dengan teknologi Galfad (gasification, landfill, and anaerobic digestion), fasilitas daur ulang sampah plastik, fasilitas pengolahan gas metana, dan fasilitas pembangkit listrik.
Dengan menerapkan teknologi yang tepat, kata Douglas, masa pakai lahan TPA Bantar Gebang dapat diperpanjang hingga belasan tahun lagi. Selain itu, sampah di Bantar Gebang juga akan menghasilkan keuntungan ganda yang bernilai ekonomis, antara lain bahan baku pupuk organik (kompos), bahan baku produk daur ulang, dan sumber energi listrik.
Sumber : http://megapolitan.kompas.com/read/2009/03/04/06330238/industrialisasi.sampah.masa.depan.tpa.bantar.gebang
Realita ini yang patut kita perhatikan di Kota Bekasi , Bantar Gebang yang merupakan masalah masyarakat kebanyakan , dan pihak pemerintah Kota Bekasi pada awal Tahun 2009 telah mencanangkan TPA Bantar Gebang diproyeksikan dapat menghasilkan 26 megawatt listrik. Pembangunan fasilitas industrialisasi di TPA Bantar Gebang. Namun, realisasi hingga awal tahun 2010 belum signifikan . Lalu , kapan kebersihan ini akan tercapai ?
Pada tanggal 14 Januari 2010 yang dilansir oleh http://kotabekasi.go.id , bahwa Hasil evaluasi tahap pertama (P-1) yang dilakukan pada bulan Oktober dan Nopember 2009 lalu menandaskan bahwa upaya yang dilakukan seluruh elemen di Kota Bekasi membuahkan hasil yang cukup signifikan. Hasil tersebut memancarkan optimisme tidak hanya di jajaran Pemkot Bekasi saja, tetapi juga menjalar ke masyarakat yang notabene selalu dilibatkan dalam setiap kegiatan berkaitan Adipura.
Walaupun pada tahun 2009 , Kota Bekasi memperoleh Piagam Adipura namun pada tahun – tahun sebelumnya Kota Bekasi memperoleh predikat Kota Metropolitan Terkotor , seperti yang dilansir oleh http://www.kotabekasi.go.id/read/1422/ekspose-hasil-pemantauan-dan-evaluasi-p-1-walikota-optimis-adipura :
“.. Hal tersebut kontras sekali dengan tahun-tahun sebelumnya, yang kala itu pernah mendapatkan prestasi yang sangat menyesakkan, diantaranya dengan meraih predikat sebagai Kota Metropolitan Terkotor.”
Dari runtutan masalah diatas , dapat kita simpulkan Kota Bekasi merupakan kota yang sarat dengan PR kebersihan. Dikarenakan , Kota Bekasi mempunyai tugas yang sangat besar untuk berkoordinasi mengelola TPA Bantar Gebang . Jangan sampai , karena TPA Bantar Gebang, Kota Bekasi gagal memperoleh Adipura 2010 . TPA Bantar Gebang merupakan salah satu tolok ukur bagi kebersihan kota Bekasi , dan dapat menjadi batu sandungan besar dalam memperoleh Adipura 2010 , apabila tidak dikelola dengan semestinya.
Namun, kita berharap Kota Bekasi dapat menjaga kebersihannya seperti yang dikatakan oleh Kementrian Negara Lingkungan Hidup RI yang melakukan ekspose pada kesempatan itu menyampaikan bahwa saat ini Kota Bekasi sudah berada di kelas peningkatan. Hal tersebut menandakan bahwa Kota Bekasi memiliki potensi untuk meraih Adipura, dan saat ini sudah masuk nominasi penilaian yang akan dilakukan secara intensif.
Demikian pula yang disampaikan Fauzi Bowo, Gubernur DKI Jakarta mengenai Bantar Gebang : "Paling tidak dunia internasional sudah tahu kita punya sistem pengolahan sampah terpadu sesuai kaidah lingkungan. Selain itu saya ingin tempat ini bisa menjadi referensi untuk dipelajari oleh kota-kota lain dan akademisi. Jadikanlah tempat ini sebagai labotatorium."
Image :
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/f/f4/Lambang_bekasi.gif http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2008/08/12/154123p.jpg
http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:k_R_pr9e8YOjjM
http://www.beritajakarta.com/images/foto/bantar_gebang_istimewa.jpg
http://www.kotabekasi.go.id/files/contents/1422/1422.jpg
Situs :
http://megapolitan.kompas.com/read/2009/03/04/06330238/industrialisasi.sampah.masa.depan.tpa.bantar.gebang http://megapolitan.kompas.com/read/2009/01/31/12335554/Sampah.Bantar.Gebang.Bakal.Hasilkan.Listrik http://www.kotabekasi.go.id/read/1422/ekspose-hasil-pemantauan-dan-evaluasi-p-1-walikota-optimis-adipura
http://www.beritajakarta.com/v_ind/berita_detail.asp?idwil=0&nNewsId=34197
Artikel ini telah diikutsertakan pada :
Lomba Blog "Aku Cinta Bekasi"
dengan Judul Cinta Bekasi Cinta Bantar Gebang : Potret Kota dalam Pengelolaan Sampah
http://bloggerbekasi.com/2010/03/08/pengumuman-hasil-lomba-penulisan-blog-aku-cinta-bekasi.html/