Kehamilan menyebabkan banyak perubahan pada tubuh ibu. Perubahan-perubahan itu untuk menyesuaikan tubuh ibu pada keadaan kehamilannya. Penggunaan zat-zat makanan oleh tubuh menurun pada 4 bulan pertama kehamilan sehingga kebutuhan tubuh akan makanan juga berkurang pada beberapa bulan pertama kehamilan.
Untuk dapat memberi makanan secara benar pada ibu hamil, perubahan-perubahan yang terjadi pada kehamilan perlu dipahami :
1. Kalori ( Energi )
2. Protein
3. Folat (Asam Folat)
4. Zat Besi
5. Zat Seng (Zinc)
6. Kalsium
7. Vitamin C
8. Vitamin A
1. Peningkatan Berat Badan
Peningkatan berat badan ibu hamil normal sama dengan 25% dari berat sebelum hamil. Peningkatan yang utama terjadi pada paruh kedua kehamilan. Pada wanita dengan ukuran tubuh rata-rata, rincian penambahan berat badannya sampai kehamilan aterm adalah :
1. Isi uterus, terdiri dari janin 3,6 kg, cairan ( Ketuban ) 1,0 kg dan plasenta 0,5 kg
2. Pertumbuhan terdiri dari pertumbuhan uterus 1,0 kg dan payudara 0,5 – 1,0 kg
3. Simpanan lemak seperti protein maternal sebanyak 3,0 kg serta
4. Peningkatan volume darah baik maternal dan cairan interstisial sebanyak 2,0 kg ( Farrer,2001 ).
Selama masa hamil, ibu hamil harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Makanan bergizi adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat pembangun, dan zat yang sesuai dengan kebutuhan gizi. Makanan bergizi ini untuk memenuhi kebutuhan janin.
Pemasukan makanan ibu hamil pada triwulan I sering mengalami penurunan karena menurunnya nafsu makan dan sering timbul mual dan muntah, tetapi makanan ini harus tetap diberikan seperti biasa. Untuk mengatasi rasamual atau muntah sebaiknya porsi makanan ibu duberikan lebih sedikit dengan frekuensi pemberian lebih sering. Sedangkan pada triwulan ke II nafsu makan ibu biasanya sudah meningkat.
Kebutuhan akan zat tenaga banyak dibandingkan kebutuhan saat hamil muda, demikian juga kebutuhan zat pembangun dan zat pengatur seperti lauk pauk, sayuran dan buah-buahan berwarna. Untuk memenuhi tambahan kebutuhan zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur diperlukan tambahan konsumsi makanan sehari-hari seperti berikut : nasi ½ potong, ikan ½ potong, tempe ½ potong, sayuran ½ mangkuk, susu 1 gelas dan air 2 gelas.
Pada kehamilan triwulan ke-3, janin mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Umumnya nafsu makan ibu sangat baik, dan ibu sering merasa lapar. Pada masa ini hindari makan berlebih sehingga berat badan tidak terlalu banyak.
Bahan makanan yang banyak mengandung lemak dan hidrat arang seperti yang manis-manis dan gorengan perlu dikurangi. Bahan makanan zat pembangun dan pengatur perlu diberikan lebih banyak dibandingkan pada kehamilan di triwulan II, karena selain untuk pertumbuhan janin yang sangat pesat, juga diperlukan untuk ibu dalam persiapan persalinan.
Pada masa ini menjadi sedikit terdesak, dan ibu merasa “ perut penuh ”, karena itu berikan makanan dalam porsi kecil dan sering agar pemenuhan kebutuhan gizi dapat tercapai ( Manuaba, 1999 ).
Kenaikan berat badan ibu hamil secara tepat tidak diketahui. Hal ini diketahui bahwa kenaikan berat badan ibu selama kehamilan memberikan kontribusi yang sangat penting bagi proses output persalinan. Peningkatan berat badan yang adekuat akan memperkecil terjadinya resiko terjadinya persalinan small gestational age ( SGA ) atau preterm.
Faktor yang mempengaruhi besarnya kebutuhan berat badan ditentukan oleh tinggi badan dan berat badan, apakah wanita tersebut memiliki berat badan normal, kurang atau lebih sebelum kehamilan. Metode yang biasa digunakan dalam menentukan kondisi berat badan dan tinggi badan adalah body mass index (BMI). Formula ini digunakan untuk menghitung BMI adalah BMI = Berat/Tinggi2 (Wordpress, 2008).
BMI dapat diinterpretasikan dalam kategori sebagai berikut :
1. Kurang dari 19,8 adalah berat kurang atau rendah
2. 19,8 sampai dengan 26,0 normal
3. 26,0 normal sampai dengan 29 adalah berat lebih atau tinggi
4. Lebih dari 29 obesitas
Wanita dengan kategori rendah, peningkatan berat badan idealnya saat hamil adalah 12,5 sampai dengan 18 kg. Sedangkan untuk wanita dengan BMI normal, peningkatan berat badan idealnya pada saat hamil adalah 11,5 sampai dengan 16 kg dan untuk wanita dengan BMI yang lain, peningkatan berat badannya antara 7 sampai dengan 11,5 kg.
Kenaikan berat badan ibu dianjurkan sekitar 1-2,5 kg pada trimester pertama dan selanjutnya rata-rata 0,5 kg setiap minggu. Sampai akhir kehamilan, kenaikan berat badan yang dianjurkan tergantung status gizi awal ibu (Ibu BB kurang 14-20 kg, ibu BB normal 12,5-17,5 kg dan ibu BB lebih/obesitas 7,5-12,5 kg).
sumber : http://arycoloum.blogspot.com/2010/08/kehamilan-perkembangan-janin.html
Baca Selengkapnya ..
Untuk dapat memberi makanan secara benar pada ibu hamil, perubahan-perubahan yang terjadi pada kehamilan perlu dipahami :
1. Kalori ( Energi )
2. Protein
3. Folat (Asam Folat)
4. Zat Besi
5. Zat Seng (Zinc)
6. Kalsium
7. Vitamin C
8. Vitamin A
1. Peningkatan Berat Badan
Peningkatan berat badan ibu hamil normal sama dengan 25% dari berat sebelum hamil. Peningkatan yang utama terjadi pada paruh kedua kehamilan. Pada wanita dengan ukuran tubuh rata-rata, rincian penambahan berat badannya sampai kehamilan aterm adalah :
1. Isi uterus, terdiri dari janin 3,6 kg, cairan ( Ketuban ) 1,0 kg dan plasenta 0,5 kg
2. Pertumbuhan terdiri dari pertumbuhan uterus 1,0 kg dan payudara 0,5 – 1,0 kg
3. Simpanan lemak seperti protein maternal sebanyak 3,0 kg serta
4. Peningkatan volume darah baik maternal dan cairan interstisial sebanyak 2,0 kg ( Farrer,2001 ).
Selama masa hamil, ibu hamil harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Makanan bergizi adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat pembangun, dan zat yang sesuai dengan kebutuhan gizi. Makanan bergizi ini untuk memenuhi kebutuhan janin.
Pemasukan makanan ibu hamil pada triwulan I sering mengalami penurunan karena menurunnya nafsu makan dan sering timbul mual dan muntah, tetapi makanan ini harus tetap diberikan seperti biasa. Untuk mengatasi rasamual atau muntah sebaiknya porsi makanan ibu duberikan lebih sedikit dengan frekuensi pemberian lebih sering. Sedangkan pada triwulan ke II nafsu makan ibu biasanya sudah meningkat.
Kebutuhan akan zat tenaga banyak dibandingkan kebutuhan saat hamil muda, demikian juga kebutuhan zat pembangun dan zat pengatur seperti lauk pauk, sayuran dan buah-buahan berwarna. Untuk memenuhi tambahan kebutuhan zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur diperlukan tambahan konsumsi makanan sehari-hari seperti berikut : nasi ½ potong, ikan ½ potong, tempe ½ potong, sayuran ½ mangkuk, susu 1 gelas dan air 2 gelas.
Pada kehamilan triwulan ke-3, janin mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Umumnya nafsu makan ibu sangat baik, dan ibu sering merasa lapar. Pada masa ini hindari makan berlebih sehingga berat badan tidak terlalu banyak.
Bahan makanan yang banyak mengandung lemak dan hidrat arang seperti yang manis-manis dan gorengan perlu dikurangi. Bahan makanan zat pembangun dan pengatur perlu diberikan lebih banyak dibandingkan pada kehamilan di triwulan II, karena selain untuk pertumbuhan janin yang sangat pesat, juga diperlukan untuk ibu dalam persiapan persalinan.
Pada masa ini menjadi sedikit terdesak, dan ibu merasa “ perut penuh ”, karena itu berikan makanan dalam porsi kecil dan sering agar pemenuhan kebutuhan gizi dapat tercapai ( Manuaba, 1999 ).
Kenaikan berat badan ibu hamil secara tepat tidak diketahui. Hal ini diketahui bahwa kenaikan berat badan ibu selama kehamilan memberikan kontribusi yang sangat penting bagi proses output persalinan. Peningkatan berat badan yang adekuat akan memperkecil terjadinya resiko terjadinya persalinan small gestational age ( SGA ) atau preterm.
Faktor yang mempengaruhi besarnya kebutuhan berat badan ditentukan oleh tinggi badan dan berat badan, apakah wanita tersebut memiliki berat badan normal, kurang atau lebih sebelum kehamilan. Metode yang biasa digunakan dalam menentukan kondisi berat badan dan tinggi badan adalah body mass index (BMI). Formula ini digunakan untuk menghitung BMI adalah BMI = Berat/Tinggi2 (Wordpress, 2008).
BMI dapat diinterpretasikan dalam kategori sebagai berikut :
1. Kurang dari 19,8 adalah berat kurang atau rendah
2. 19,8 sampai dengan 26,0 normal
3. 26,0 normal sampai dengan 29 adalah berat lebih atau tinggi
4. Lebih dari 29 obesitas
Wanita dengan kategori rendah, peningkatan berat badan idealnya saat hamil adalah 12,5 sampai dengan 18 kg. Sedangkan untuk wanita dengan BMI normal, peningkatan berat badan idealnya pada saat hamil adalah 11,5 sampai dengan 16 kg dan untuk wanita dengan BMI yang lain, peningkatan berat badannya antara 7 sampai dengan 11,5 kg.
Kenaikan berat badan ibu dianjurkan sekitar 1-2,5 kg pada trimester pertama dan selanjutnya rata-rata 0,5 kg setiap minggu. Sampai akhir kehamilan, kenaikan berat badan yang dianjurkan tergantung status gizi awal ibu (Ibu BB kurang 14-20 kg, ibu BB normal 12,5-17,5 kg dan ibu BB lebih/obesitas 7,5-12,5 kg).
sumber : http://arycoloum.blogspot.com/2010/08/kehamilan-perkembangan-janin.html