Tablo semantik merupakan bentuk-bentuk proposisi yang dibangun berdasarkan aturan-aturan tertentu yang biasanya berbentuk pohon terbalik dengan cabang-cabang dan ranting-ranting yang relevan.
Dalam tablo semantik secara keseluruhan terdapat 10 aturan, yang dapat and download disini .. Daftar 10 Aturan Tablo
Definisi: jika semua cabang tablo tertutup, maka ekspresi logika disebut bersama-sama tidak konsisten (mutually inconsistent) atau mereka tidak bisa bernilai benar bersama-sama.
Heuristik untuk mengefisienkan pembuatan tablo
1. Carilah ekspresi logika yang dapat memakai aturan tanpa cabang (satu cabang)
2. Carilah ekspresi logika yang isinya mempunyai bentuk, yang tablonya pasti tertutup, misalnya A dengan negasinya (~A), agar cabang tablo tertutup dan tidak dapat dikembangkan lagi.
Pembenaran Aturan Tablo Semantik
Aturan tablo semantik dapat dipandang sebagai aturan sistem deduktif atau sistem pembuktian yang tidak perlu ditafsirkan pada konteks lain
Aturan tablo semantik sangat beralasan dan realistis karena berbasis pada aturan hukum logika yang sudah dibahas sebelumnya.
Jelas bahwa tablo tidak bisa ditutup sehingga terjadi konsistensi bersama-sama (mutually consistency) pada himpunan ekspresi logika.
Konsistensi tersebut bisa dibuktikan dengan teknik model, yaitu dengan mengambil satu variabel proposisi pada cabang yang tidak tertutup, misalnya A atau ~C, dan berilah nilai T pada variabel tersebut.
Jelas bahwa tablo tidak bisa ditutup sehingga terjadi konsistensi bersama-sama (mutually consistency) pada himpunan ekspresi logika.
Konsistensi tersebut bisa dibuktikan dengan teknik model, yaitu dengan mengambil satu variabel proposisi pada cabang yang tidak tertutup, misalnya A atau ~C, dan berilah nilai T pada variabel tersebut.
Pada contoh di atas, misalnya v(A) = T, maka v(~C) = T. (Ambil dari baris (3)), jadi v(C) = F. Periksa dengan baris (2). Jika v(~C) = T, maka pasti v(B) = T, maka v(~B) = F. Periksa dengan baris (1). Jika v(~B) = F, sedangkan v(A) = T, maka v(A V ~B) = T. Jadi mudah ditebak bahwa v(A V ~B) = T, v(B^ ~C) = T, dan v(C→A) = T
| A | B | C | ~B | ~C | A V ~B | B ^ ~C | C -> A |
| T | T | F | F | T | T | T | T |
Tablo Semantik pada Argumen
Contoh
Jika Badu menyontek saat ujian, maka dosen akan datang jika pengawas lalai. Jika Badu menyontek saat ujian, maka pengawas lalai. Dengan demikian, jika Badu menyontek, maka dosen akan datang.
- Apakah argumen di atas valid, atau apakah kesimpulan (pernyataan 3) secara logis mengikuti premis-premisnya (pernyataan 1 dan 2)?
- Sekali lagi dapat digunakan strategi pembalikan dengan menegasi kesimpulan sehingga ditemukan kesimpulan tidak konsisten dengan premis-premis.
- Tablo semantik memakai teknik strategi pembalikan dengan menegasi kesimpulan
Tahap-tahap Pembuktian
Langkah 1:
Membuat variabel proposisional
A = Badu menyontek saat ujian.
B = Dosen akan datang.
C = Pengawas lalai.
Langkah 2
Menyusun menjadi ekspresi logika.
(1). A→(~C→B) (premis)
(2). A→~C (premis)
(3). A→B (kesimpulan)
Jika ditulis akan menjadi seperti berikut:
{A→(~C→B), A→~C} |= A→B
Langkah 3
Menyusun menjadi deretan untuk dibuat tablo dengan menegasi kesimpulan menjadi (A→B), sehingga penulisan di atas akan menjadi:
(A→(~C→B))( A→~C)^~(A→B)
Selanjutnya, susun menjadi urutan berikut:
(1). A→(~C→B)
(2). A→~C
(3). ~(A→B)
Langkah 4
Membuat tablo seperti berikut (jangan lupa ikuti heuristik pembuatan tablo untuk mengefisienkan pencabangan tablo).
Seluruh tablo ternyata tertutup, dan ini berarti terjadi ketidakkonsistenan pada seluruh argumen. Dapat disimpulkan bahwa dengan pemberian negasi pada kesimpulan, jika premis-premis benar, maka negasi dari kesimpulan tidak benar, dan sebenarnya kesimpulannya benar sehingga argumen dianggap valid.
Terima kasih , telah membaca materi saya ini. Ada baiknya mencantumkan nama blog saya ini sebagai sumber referensi. Untuk download materi ini, klik Materi Tablo Semantik
Baca Selengkapnya ..
Dalam tablo semantik secara keseluruhan terdapat 10 aturan, yang dapat and download disini .. Daftar 10 Aturan Tablo
Definisi: jika semua cabang tablo tertutup, maka ekspresi logika disebut bersama-sama tidak konsisten (mutually inconsistent) atau mereka tidak bisa bernilai benar bersama-sama.
Heuristik untuk mengefisienkan pembuatan tablo
1. Carilah ekspresi logika yang dapat memakai aturan tanpa cabang (satu cabang)
2. Carilah ekspresi logika yang isinya mempunyai bentuk, yang tablonya pasti tertutup, misalnya A dengan negasinya (~A), agar cabang tablo tertutup dan tidak dapat dikembangkan lagi.
Pembenaran Aturan Tablo Semantik
Aturan tablo semantik dapat dipandang sebagai aturan sistem deduktif atau sistem pembuktian yang tidak perlu ditafsirkan pada konteks lain
Aturan tablo semantik sangat beralasan dan realistis karena berbasis pada aturan hukum logika yang sudah dibahas sebelumnya.
Jelas bahwa tablo tidak bisa ditutup sehingga terjadi konsistensi bersama-sama (mutually consistency) pada himpunan ekspresi logika.
Konsistensi tersebut bisa dibuktikan dengan teknik model, yaitu dengan mengambil satu variabel proposisi pada cabang yang tidak tertutup, misalnya A atau ~C, dan berilah nilai T pada variabel tersebut.
Jelas bahwa tablo tidak bisa ditutup sehingga terjadi konsistensi bersama-sama (mutually consistency) pada himpunan ekspresi logika.
Konsistensi tersebut bisa dibuktikan dengan teknik model, yaitu dengan mengambil satu variabel proposisi pada cabang yang tidak tertutup, misalnya A atau ~C, dan berilah nilai T pada variabel tersebut.
Pada contoh di atas, misalnya v(A) = T, maka v(~C) = T. (Ambil dari baris (3)), jadi v(C) = F. Periksa dengan baris (2). Jika v(~C) = T, maka pasti v(B) = T, maka v(~B) = F. Periksa dengan baris (1). Jika v(~B) = F, sedangkan v(A) = T, maka v(A V ~B) = T. Jadi mudah ditebak bahwa v(A V ~B) = T, v(B^ ~C) = T, dan v(C→A) = T
| A | B | C | ~B | ~C | A V ~B | B ^ ~C | C -> A |
| T | T | F | F | T | T | T | T |
Tablo Semantik pada Argumen
Contoh
Jika Badu menyontek saat ujian, maka dosen akan datang jika pengawas lalai. Jika Badu menyontek saat ujian, maka pengawas lalai. Dengan demikian, jika Badu menyontek, maka dosen akan datang.
- Apakah argumen di atas valid, atau apakah kesimpulan (pernyataan 3) secara logis mengikuti premis-premisnya (pernyataan 1 dan 2)?
- Sekali lagi dapat digunakan strategi pembalikan dengan menegasi kesimpulan sehingga ditemukan kesimpulan tidak konsisten dengan premis-premis.
- Tablo semantik memakai teknik strategi pembalikan dengan menegasi kesimpulan
Tahap-tahap Pembuktian
Langkah 1:
Membuat variabel proposisional
A = Badu menyontek saat ujian.
B = Dosen akan datang.
C = Pengawas lalai.
Langkah 2
Menyusun menjadi ekspresi logika.
(1). A→(~C→B) (premis)
(2). A→~C (premis)
(3). A→B (kesimpulan)
Jika ditulis akan menjadi seperti berikut:
{A→(~C→B), A→~C} |= A→B
Langkah 3
Menyusun menjadi deretan untuk dibuat tablo dengan menegasi kesimpulan menjadi (A→B), sehingga penulisan di atas akan menjadi:
(A→(~C→B))( A→~C)^~(A→B)
Selanjutnya, susun menjadi urutan berikut:
(1). A→(~C→B)
(2). A→~C
(3). ~(A→B)
Langkah 4
Membuat tablo seperti berikut (jangan lupa ikuti heuristik pembuatan tablo untuk mengefisienkan pencabangan tablo).
Seluruh tablo ternyata tertutup, dan ini berarti terjadi ketidakkonsistenan pada seluruh argumen. Dapat disimpulkan bahwa dengan pemberian negasi pada kesimpulan, jika premis-premis benar, maka negasi dari kesimpulan tidak benar, dan sebenarnya kesimpulannya benar sehingga argumen dianggap valid.
Terima kasih , telah membaca materi saya ini. Ada baiknya mencantumkan nama blog saya ini sebagai sumber referensi. Untuk download materi ini, klik Materi Tablo Semantik