Dedikasi PERTAMINA menarik perhatianku ,
Bermula dari tema PERTAMINA untuk BlogContest ini adalah : "Kerja keras adalah Energi Kita" , sebuah kalimat yang mengandung makna dalam , dimana kerja keras adalah aktivitas yang dilakukan terus menerus secara berkesinambungan , dimana kerja keras tidak hanya dilakukan oleh perseorangan tetapi bersama - sama dari semua elemen PERTAMINA yang turut mendukung.
Mendengar kata PERTAMINA , tentunya kita langsung merujuk pada kata bensin, solar , dan minyak tanah yang akhir-akhir ini banyak menuai persoalan. Mulai dari kelangkaan minyak tanah hingga harga yang 'melambung' bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Pada tanggal , 10 Desember 1957 tonggak berdirinya PT PERTAMINA sebagai perusahaan minyak pertama bersifat nasional. Dimana, PERTAMINA adalah perusahaan minyak yang eksis dari zaman hindia belanda , meskipun nama PERTAMINA dahulu belum begitu dikenal.
Awal mula saya mengenal PERTAMINA , ketika umur saya 5 tahun . Saya naik kendaraan umum yang kami kenal dengan nama "pete-pete" di kota saya Makassar . Pete - pete tersebut singgah di sebuah SPBU , di terminal Panaikang ( ex- terminal angkutan kota Makassar ) yang letaknya berdampingan dengan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan .
Meski di sebagian SPBU di kota saya waktu itu sudah ada yang memiliki sarana yang representatif, seperti layaknya sebuah standar SPBU pada waktu itu.Tetapi, SPBU yang maksudkan sangat jauh dari istilah 'standar' .SPBU tersebut terlihat sangat tidak layak , karena SPBU tersebut terletak di tengah kota Makassar dan berdampingan dengan kantor Gubernur Sulawesi Selatan yang seharusnya mendapatkan perhatian dan kebijakan dari pejabat terkait.
Walaupun pada saat itu bukan hal yang penting bagi anak seusia saya yang baru berusia 5 tahun . Sebagai seorang anak usia 5 tahun , saya hanya mengingat 'ikon' PERTAMINA yang berupa 2 (dua) kuda laut yang saling berhadapan yang mengapit sebuah bintang dengan perpaduan warna yang cerah dan menyolok. Lama saya memperhatikan ikon PERTAMINA tersebut. Lalu , saya pun bertanya kepada ibu saya . " Kenapa isi bensin harus di Pertamina ?" , lalu ibu saya menjawab , " Karena, PERTAMINA-lah yang memproduksi Bensin sebagai bahan bakar untuk pete-pete ( angkot ) yang sedang kita tumpangi " . Jawaban tersebut membekas dalam benak saya , sehingga setiap kali saya melewati SPBU tersebut saya selalu mengulang jawaban ibu saya yaitu ,"Bensin adalah produksi PERTAMINA ya, bu".
Setelah saya duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) , saya makin merasakan pentingnya peran PERTAMINA dalam kehidupan saya. Dikarenakan , setiap hari semasa saya di SMP , saya kesekolah dengan menumpang Bus sekolah yang setiap hari melewati rumah saya . Satu kesyukuran di kota saya , pemerintah menyediakan bus antar jemput bagi anak sekolah dengan biaya Rp.500 ( Lima ratus rupiah ) , dibandingkan angkutan kota pada waktu itu yang mengharuskan anak sekolah membayar dengan Rp.1500 ( Seribu lima ratus rupiah ) . Hal ini tidak lepas dari kerjasama Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dengan pihak PERTAMINA dalam penyediaan bahan bakar dengan harga murah.
PERTAMINA lagi - lagi memberi warna dalam kehidupan saya , karena setelah saya duduk di Sekolah Menengah Atas ( SMA ) . Saya sudah mengendarai motor ke sekolah , dengan jatah bensin yang sangat terbatas dari ibu saya. Maklumlah , sebagai seorang pendidik yang sangat ketat mengatur keuangan keluarganya. Setiap harinya saya mengendarai motor ke sekolah dengan jatah bensin Rp.10000 (sepuluh ribu rupiah) dengan harga bensin pada saat itu Rp.4500 (empat ribu lima ratus rupiah ) , saya dapat membeli sekitar 2 liter . Tetapi, dengan fluktuasi harga yang menyebabkan harga BBM mencapai Rp.6500/liter ( enam ribu lima ratus rupiah ) sehingga bensin yang dapat saya beli hanya 1,5 liter . Disinilah , betapa berartinya PERTAMINA dalam stabilisasi harga bahan bakar.
Dari pengalaman saya, kemudian saya memperhatikan betapa gentarnya perusahaan yang bernama PT. Pertamina ( Persero ) . Yang dirundung masalah dari berbagai penjuru tanah air , diantaranya minyak dunia yang mencapai harga $108 / barrel , dan meledaknya depo Plumpang diawal tahun 2009 . Merupakan hantaman yang cukup menggoyang Pertamina , dan hal itu tidak menyurutkan niat PERTAMINA untuk terus melangkah kedepan.
Dalam usiaku sekarang , saya mulai memahami betapa beratnya tanggung jawab sebagai sebuah instansi milik Negara ( BUMN ) . Mengharuskan PERTAMINA bertahan di tengah goyahnya harga minyak dunia dan mempertahankan harga minyak dalam negeri . Walaupun , Bensin beberapa kali berubah harga , dan minyak tanah kini dijual tidak 'semurah' dahulu. Tetapi , PERTAMINA terus berkarya , berinovasi , dan menyuplai bahan bakar sehari - hari kami tanpa mengenal lelah.
Kerja keras PERTAMINA selama ini , kini membuahkan hasil dengan image di masyarakat dan dunia Internasional . Tetapi , satu bahan bakar yang tidak dapat dihasilkan dengan mesin PERTAMINA yakni : kerja keras , sebuah energi yang diperoleh dari perjuangan elemen - elemen pekerja dalam lingkup PERTAMINA dan bapak/ibu yang menjaga SPBU dengan ikhlas dan senyuman . Energi yang menghidupkan PERTAMINA sejak pertama kali 'lahir' di dunia ini. Sebuah energi yang tidak dapat diciptakan dengan mesin , tetapi dengan sebuah aktivitas yang tersinergi dengan PAS .
Beberapa harapan saya untuk PERTAMINA yakni :
1. Menciptakan Good Environment dan Keep Green.
2. Menciptakan Bahan Bakar yang bebas Gas Buang.
3. Memperbaiki / meremajakan SPBU yang telah 'berumur'.
4. Mensejahterakan pekerja SPBU yang memberikan senyuman kepada kami setiap hari.
5. Memberikan harga dan , pelayanan yang PAS kepada konsumen.
Demikian yang dapat saya sampaikan , semoga apa yang saya harapkan dan diharapkan oleh masyarakat kebanyakan dapat direalisasikan oleh pihak PERTAMINA . Akhir kata, saya Achmad Zulfikar mengucapkan terima kasih , dan penghargaan atas dedikasi PERTAMINA menyalurkan bahan bakar untuk menjalankan otomotif kami , dan kerja keras-nya sehingga meghasilkan energi yang luar biasa.
Sumber :
http://www.pertamina.com/index.php?option=com_content&task=view&id=13&Itemid=78
http://www.tempointeraktif.com/hg/ekbis/2008/03/11/brk,20080311-119012,id.html
http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=54179
Tulisan ini telah mengikuti Pertamina Blog Contest 2009.
Dedikasi Pertamina
Jangan lupa untuk di Vote..
Anda ingin tahu pemenangnya , silahkan lihat
Pemenang Pertamina Blog Contest 2009 ..
Baca Selengkapnya ..
Bermula dari tema PERTAMINA untuk BlogContest ini adalah : "Kerja keras adalah Energi Kita" , sebuah kalimat yang mengandung makna dalam , dimana kerja keras adalah aktivitas yang dilakukan terus menerus secara berkesinambungan , dimana kerja keras tidak hanya dilakukan oleh perseorangan tetapi bersama - sama dari semua elemen PERTAMINA yang turut mendukung.
Mendengar kata PERTAMINA , tentunya kita langsung merujuk pada kata bensin, solar , dan minyak tanah yang akhir-akhir ini banyak menuai persoalan. Mulai dari kelangkaan minyak tanah hingga harga yang 'melambung' bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Pada tanggal , 10 Desember 1957 tonggak berdirinya PT PERTAMINA sebagai perusahaan minyak pertama bersifat nasional. Dimana, PERTAMINA adalah perusahaan minyak yang eksis dari zaman hindia belanda , meskipun nama PERTAMINA dahulu belum begitu dikenal.
Awal mula saya mengenal PERTAMINA , ketika umur saya 5 tahun . Saya naik kendaraan umum yang kami kenal dengan nama "pete-pete" di kota saya Makassar . Pete - pete tersebut singgah di sebuah SPBU , di terminal Panaikang ( ex- terminal angkutan kota Makassar ) yang letaknya berdampingan dengan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan .
Meski di sebagian SPBU di kota saya waktu itu sudah ada yang memiliki sarana yang representatif, seperti layaknya sebuah standar SPBU pada waktu itu.Tetapi, SPBU yang maksudkan sangat jauh dari istilah 'standar' .SPBU tersebut terlihat sangat tidak layak , karena SPBU tersebut terletak di tengah kota Makassar dan berdampingan dengan kantor Gubernur Sulawesi Selatan yang seharusnya mendapatkan perhatian dan kebijakan dari pejabat terkait.
Walaupun pada saat itu bukan hal yang penting bagi anak seusia saya yang baru berusia 5 tahun . Sebagai seorang anak usia 5 tahun , saya hanya mengingat 'ikon' PERTAMINA yang berupa 2 (dua) kuda laut yang saling berhadapan yang mengapit sebuah bintang dengan perpaduan warna yang cerah dan menyolok. Lama saya memperhatikan ikon PERTAMINA tersebut. Lalu , saya pun bertanya kepada ibu saya . " Kenapa isi bensin harus di Pertamina ?" , lalu ibu saya menjawab , " Karena, PERTAMINA-lah yang memproduksi Bensin sebagai bahan bakar untuk pete-pete ( angkot ) yang sedang kita tumpangi " . Jawaban tersebut membekas dalam benak saya , sehingga setiap kali saya melewati SPBU tersebut saya selalu mengulang jawaban ibu saya yaitu ,"Bensin adalah produksi PERTAMINA ya, bu".
Setelah saya duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) , saya makin merasakan pentingnya peran PERTAMINA dalam kehidupan saya. Dikarenakan , setiap hari semasa saya di SMP , saya kesekolah dengan menumpang Bus sekolah yang setiap hari melewati rumah saya . Satu kesyukuran di kota saya , pemerintah menyediakan bus antar jemput bagi anak sekolah dengan biaya Rp.500 ( Lima ratus rupiah ) , dibandingkan angkutan kota pada waktu itu yang mengharuskan anak sekolah membayar dengan Rp.1500 ( Seribu lima ratus rupiah ) . Hal ini tidak lepas dari kerjasama Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dengan pihak PERTAMINA dalam penyediaan bahan bakar dengan harga murah.
PERTAMINA lagi - lagi memberi warna dalam kehidupan saya , karena setelah saya duduk di Sekolah Menengah Atas ( SMA ) . Saya sudah mengendarai motor ke sekolah , dengan jatah bensin yang sangat terbatas dari ibu saya. Maklumlah , sebagai seorang pendidik yang sangat ketat mengatur keuangan keluarganya. Setiap harinya saya mengendarai motor ke sekolah dengan jatah bensin Rp.10000 (sepuluh ribu rupiah) dengan harga bensin pada saat itu Rp.4500 (empat ribu lima ratus rupiah ) , saya dapat membeli sekitar 2 liter . Tetapi, dengan fluktuasi harga yang menyebabkan harga BBM mencapai Rp.6500/liter ( enam ribu lima ratus rupiah ) sehingga bensin yang dapat saya beli hanya 1,5 liter . Disinilah , betapa berartinya PERTAMINA dalam stabilisasi harga bahan bakar.
Dari pengalaman saya, kemudian saya memperhatikan betapa gentarnya perusahaan yang bernama PT. Pertamina ( Persero ) . Yang dirundung masalah dari berbagai penjuru tanah air , diantaranya minyak dunia yang mencapai harga $108 / barrel , dan meledaknya depo Plumpang diawal tahun 2009 . Merupakan hantaman yang cukup menggoyang Pertamina , dan hal itu tidak menyurutkan niat PERTAMINA untuk terus melangkah kedepan.
Dalam usiaku sekarang , saya mulai memahami betapa beratnya tanggung jawab sebagai sebuah instansi milik Negara ( BUMN ) . Mengharuskan PERTAMINA bertahan di tengah goyahnya harga minyak dunia dan mempertahankan harga minyak dalam negeri . Walaupun , Bensin beberapa kali berubah harga , dan minyak tanah kini dijual tidak 'semurah' dahulu. Tetapi , PERTAMINA terus berkarya , berinovasi , dan menyuplai bahan bakar sehari - hari kami tanpa mengenal lelah.
Kerja keras PERTAMINA selama ini , kini membuahkan hasil dengan image di masyarakat dan dunia Internasional . Tetapi , satu bahan bakar yang tidak dapat dihasilkan dengan mesin PERTAMINA yakni : kerja keras , sebuah energi yang diperoleh dari perjuangan elemen - elemen pekerja dalam lingkup PERTAMINA dan bapak/ibu yang menjaga SPBU dengan ikhlas dan senyuman . Energi yang menghidupkan PERTAMINA sejak pertama kali 'lahir' di dunia ini. Sebuah energi yang tidak dapat diciptakan dengan mesin , tetapi dengan sebuah aktivitas yang tersinergi dengan PAS .
Beberapa harapan saya untuk PERTAMINA yakni :
1. Menciptakan Good Environment dan Keep Green.
2. Menciptakan Bahan Bakar yang bebas Gas Buang.
3. Memperbaiki / meremajakan SPBU yang telah 'berumur'.
4. Mensejahterakan pekerja SPBU yang memberikan senyuman kepada kami setiap hari.
5. Memberikan harga dan , pelayanan yang PAS kepada konsumen.
Demikian yang dapat saya sampaikan , semoga apa yang saya harapkan dan diharapkan oleh masyarakat kebanyakan dapat direalisasikan oleh pihak PERTAMINA . Akhir kata, saya Achmad Zulfikar mengucapkan terima kasih , dan penghargaan atas dedikasi PERTAMINA menyalurkan bahan bakar untuk menjalankan otomotif kami , dan kerja keras-nya sehingga meghasilkan energi yang luar biasa.
Sumber :
http://www.pertamina.com/index.php?option=com_content&task=view&id=13&Itemid=78
http://www.tempointeraktif.com/hg/ekbis/2008/03/11/brk,20080311-119012,id.html
http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=54179
Tulisan ini telah mengikuti Pertamina Blog Contest 2009.
Dedikasi Pertamina
Jangan lupa untuk di Vote..
Anda ingin tahu pemenangnya , silahkan lihat
Pemenang Pertamina Blog Contest 2009 ..