Apakah Anda pernah berpikir mengenai banyaknya perbedaan dari jenis-jenis polimer yang dibentuk? Polimerisasi merupakan suatu jenis reaksi kimia dimana monomer-monomer bereaksi untuk membentuk rantai yang besar.
Dua jenis utama dari reaksi polimerisasi adalah polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi. Jenis reaksi yang monomernya mengalami perubahan reaksi tergantung pada strukturnya.
Suatu polimer adisi memiliki atom yang sama seperti monomer dalam unit ulangnya, sedangkan polimer kondensasi mengandung atom-atom yang lebih sedikit karena terbentuknya produk sampingan selama berlangsungnya proses polimerisasi.
Walaupun banyak polimer di dasarkan pada kemampuan karbon membentuk molekul berantai panjang yang stabil dengan berbagai gugus fungsi yang melekat padanya karbon,tidaklah bersifat unik dalam hal kemampuannya ini.
Dalam polimerisasi adisi (Addition polymerization),Monomer bereaksi membentuk rantai polimer tanpa mengalami kehilangan atom.Jenis paling lazim dari polimerisasi adisi melibatkan reaksi radikal bebas dari molekul-molekul yang mempunyai ikatan rangkap C=C.
Mekanisme kedua yang penting dalam polimerisasi ialah polimerisasi kondedsasi (Condensation Polimerization) dimana satu molekul kecil (umumnya air) terlepas ketika masing-masing satuan monomer di dekatkan pada polimer yang tumbuh. Satu contohnya ialah polimerisasi asam 6-Aminoheksanoat. Dua molekul yang pertama bereaksi jika di pasangkan menurut satu ikatan Amida dan air terbentuk dari reaksi satu Amina dengan satu asam karboksilat .
B. Alat dan Bahan
a. Alat :
1. Lempengan keramik.
2. Korek api.
b. bahan:
1. Alkohol
2. (NH4)2Cr2O7
C. Cara kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Meletakkan (NH4)2Cr2O7 ( Kristal orange).
3. Melilit ketas yang dijadikan sumbu dengan dicelupkan pada alcohol.
4. Meletakkan sumbu kertas tersebut pada tengah-tengah kristial orange yang dituangkan pada lempengan keramik.
5. Membakar sumbu tersebut dengan korek api.
6. Mencatat hasil pengamatan.
D. Hasil pengamatan
Gambar
E. Pembahasan
(NH4)2Cr2O7 yang telah dimasukkan sumbu didalamnya dibakar sehingga mengeluarkan kalor. Proses terbakarnya serbuk nitrogen tersebut termasuk reaksi oksidasi karena direaksika atau dibakar dengan oksigen dan menghasilkan abu sisa pemkaran dan residu yaitu N2 persamaan reaksinya :
(NH4)2Cr2O7 ---> N2 + 2H2O+ Cr2O3
Reaksi vulkanik ini termsuk reaksi oksidasi karena membutuhkan oksigen untuk membakarnya hasil dari pereaksian ini adalah gas N2 dan abu nitrat dengan memancarnya lahar seperti kembang api. Gas N2 mengembangkan residu sehingga menghasilkan aroma tidak sedap.
Berbagai senyawa organik adalah molekul yang relatif kecil,berkisar dari molekul dengan empat sampai lima atom(seperti metana atau formaldehida) sampai hidrokarbon berantai panjang,dengan jumlah atom karbon sampai 30 dan massa molekul relatif sebesar beberapa ratus.Selain molekul-molekul kecil ini,Atom karbon membentuk rantai stabil dengan panjang yang dapat dikatakan tak terbatas.
Rantai ini merupakan tulang punggung dari molekul-molekul yang luar biasa besar yang mungkin mengandung ribuan bahkan jutaan atom.Senyawa ini yang dinamakan polimer,terbentuk dengan menghubungkan banyak sekali satuan monomer (monomer unit) kecil yang terpisah-terpisah menjadi bentuk untaian atau jaringan.
F. Kesimpulan
Reaksi vulkanik ini termsuk reaksi oksidasi karena membutuhkan oksigen untuk membakarnya hasil dari pereaksian ini adalah gas N2 dan abu nitrat dengan memancarnya lahar seperti kembang api. Gas N2 mengembangkan residu sehingga menghasilkan aroma tidak sedap.
1. Reaksi vulkanik merupakan reaski oksidasi.
2. Reaksi vlkanik menghsilkan gas residu N2.
3. Reaksi vulkanik menghsilkan kembang api.
sumber : http://aadesanjaya.blogspot.com/2010/10/dekomposisi-amonium-dikromat-reaksi.html