1. Diagram alir digambarkan dengan orientasi dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan;
2. Setiap kegiatan/proses dalam diagram alir harus dinyatakan secara eksplisit;
3. Setiap diagram alir harus dimulai dari satu Start State dan berakhir pada satu atau lebih Terminal Akhir/Terminator/Halt State;
4. Gunakan Connector dan Off-Page Connector state dengan label yang sama untuk menunjukkan keterhubungan antar path algoritma yang terputus/terpotong, misalnya sebagai akibat pindah/ganti halaman.
Selain dengan Flowchart, untuk menuliskan sebuah algoritma dapat pula digunakan Pseudo-Code, yaitu suatu teknik penulisan algoritma dengan menggunakan sebanyak mungkin komponen-komponen dari salah satu bahasa tingkat tinggi (suatu bahasa pemrograman yang masih memerlukan unit kompilator untuk mengeksekusi program agar dapat berjalan). Dalam arti penulisan algoritma dengan Pseudo-Code ini hampir menyerupai sebuah program, tetapi tanpa menyertakan atribut-atribut program (seperti tipe data, dll), hanya menuliskan proses intinya saja.
Berikut ini adalah simbol-simbol state yang digunakan untuk menggambarkan algoritma dalam bentuk diagram alir. Sedangkan keterangan yang terdapat di bawah masing-masing simbol adalah kegunaan dari simbol-simbol yang bersangkutan.
Contoh-contoh flowchart :
Berikut ini adalah contoh-contoh pembuatan flowchart untuk menyelesaikan berbagai masalah :
1. Menghitung Luas Lingkaran
2. Menampilkan Kelipatan Bilangan
Keterangan :
S : kelipatan yang ingin ditampilkan
Upper : Batas range bilangan
S : kelipatan yang ingin ditampilkan
Upper : Batas range bilangan
3. Flowchart untuk program dengan input bilangan bulat positif 1 sampai dengan 100, dapat menghasilkan output tampilan bilangan ganjil antara 1 sampai dengan 100.
4. Flowchart untuk konversi bilangan berbasis sepuluh ke bilangan berbasis dua :
Meskipun banyak cara untuk menuliskan sebuah algoritma, tetapi diharapkan algoritma yang ditulis dapat dimengerti oleh orang lain. Misalnya Anda sebagai seorang analis sistem, jangan sampai algoritma yang Anda tuliskan dipersepsikan berbeda oleh programmer. Maka, ada norma-norma atau aturan–aturan tertentu yang berlaku secara internasional agar semua praktisi komputer akan mendapatkan persepsi yang sama atas sebuah algoritma.
Algoritma yang dibuat dengan kalimat memiliki kelemahan, yakni hanya akan dimengerti oleh praktisi yang mengerti bahasanya. Begitu juga yang menggunakan gabungan kalimat dan statemen bahasa pemrograman hanya dimengerti bagi yang mengetahui bahasa tersebut.
Terima kasih telah membaca materi kami, semoga bermanfaat bagi anda .. Kami mengharap FEEDBACK dari pembaca sekalian . Jika anda mengambil sebagian atau seluruh dari isi agar menampilkan Blog kami sebagai referensi anda.
Feedback anda kami harapkan dibawah ini ..
0 comments:
Post a Comment
Tim Gudang Materi mengharapkan komentar anda sebagai kritik dan saran untuk kami .. Hubungi kami jika anda mengalami kesulitan !