Dalam tulisan kali ini kita akan melihat sisi lain dari Diagram Venn yang selama ini hanya sebagai salah satu 'pelajaran' yang diajarkan di kelas . Namun , sekarang diagram Venn sebagai tolok ukur sebuah Kebijaksanaan . Benarkah ?
Pernah anda berpikir mengapa dalam matematika kita mesti belajar Diagram Venn? Apa sih fungsinya sebenarnya? Pernah kita berpikir seperti itu….mungkin kalo ahli matematikawan akan memahami konteks dari teori tersebut. Karena bila beruntung bertemu dengan murid yang kritis pasti akan bertanya, Diagram Venn ( 5 W, What, Who, Why, When, Where serta 1 H yaitu How ).
Berdasarkan sumber yang saya peroleh dari wikipedia , Diagram Venn merupakan teori dalam ilmu matematika yang ditemukan oleh John Venn (1834-1923) ahli matematika asal Inggris. Diagram venn merupakan bentuk relasi antar himpunan, sehingga menjadi lebih mudah dipahami bagaimana hubungan masing-masing himpunan.
Dalam tafsir saya, yang kebetulan bukan guru matematika, Diagram Venn adalah logika berpkir untuk melihat bagaimana relasi, hubungan, antara sekelompok variabel yang berbeda. Biasanya diagram venn hanya 2 atau tiga himpunan saja.
Lalu yang menarik diantara 2 ato 3 himpunan tersebut dihubungkan untuk melihat persamaan dan perbedaanya sehingga bagaimana kesimpulan relasinya bisa dilihat dari link antar diagram ato himpunan-himpunan tersebut. Ini adalah metode pemetaan apakah itu bentuknya Comparing (membedakan), Contrasting (dalam relasi lawan), finding out Similarity, differences and making conclusion.
Dalam sosiologi, terdapat teori tentang interseksi, yaitu teori tentang persilangan atau pertemuan keanggotaan suatu kelompok sosial dalam berbagai macam klasifikasi yaitu suku, agama, jenis kelamin, kelas sosial dan lain-lain dalam suatu masyarakat majemuk. Dalam teori inteseksi yang biasanya digambarkan dengan diagram venn, memiliki tujuan yaitu dalam masyarakat yang majemuk, pluralitas pastilah terdapat persamaan diantara perbedaan. Kesimpulannya adalah dalam perbedaan terdapat goal/tujuan yang sama, yaitu solidaritas, menghargai perbedaan, serta menghormati dalam hubungan sosial.
Masih dalam Sosiologi pula, terdapat teori tentang akulturasi dan asimilasi kebudayaan, dimana merupakan relasi pertemuan/percampuran dua kebudayaan menjadi satu ataupun tetap berbeda terdapat persamaannya. Biasanya hubungan percampuran kebudayaan apakah itu akulturasi maupun asimilasi digambarkan melalui diagram venn. Sekali lagi untuk mencari kesimpulan apakah persamaan dalam masing-masing pembedaan unsur-unsur kebudayaan.
Nah..dalam kehidupan sehari-hari bagaimana kita menggunakan logika berpikir diagram venn approach dalam relasi sosial kita? yang jelas dalam tafsir saya Diagram venn memiliki banyak kegunaan:
1. Mapping. memetakan entah untuk memetakan klasifikasi apapun.
2. Menarik kesimpulan. Mempermudah mendapatkan hipotesis ( ingat walo hipotesis itu perlu diuji dalam relasi tesis, antitesis, sintesa dalam mengamati fenomena sehari-hari )
3. Mencari celah kebijaksanaan. Menghindari cara berpikir oposisi biner, yang melihat segala sesuatu secara hitam putih, mengeneralisasi. Ingat karena dalam hidup sulit sekali terdapat variabel yang bebas.
Hampir semua variabel dalam kehidupan dalam variabel-variabel yang tidak bebas, saling bergantungan dan saling mempengaruhi. ( Contoh, definisi Cinta menurut saya adalah variabel-variabel tidak bebas yang berada diluar diri kita menuju pada sesuatu di luar diri kita dan itu cukup mengontrol kita, apakah kita akan senang, gembira, bad mood, moody dan anything, and everything can be happen cause of love, impossible, possible, ratioanal, irrational things).
Sebagai suatu contoh bila anda jatuh cinta, anda bertengkar,berkonflik dengan kekasih, teman, kolega atau kerabat bisa logika berpikir diagram venn digunakan. Ambil kertas..Tulis klasifikasi-klasifikasi yang ingin anda petakan, lalu list semua didalam diagram venn, lalu liat, pikir dengan jeli dan kritis diantara klasifikasi-klasifikasi yang membedakan pastilah terdapat persamaanya. ada Advantages, manfaat/benefit. darisinilah hikmahnya akan ketemu. ya..diagram venn cukup membantu kita untuk REFLEKTIF.
Metode ini sering saya pakai dalam mengajar, approach to learn. Untuk menganalisa beberapa hal, fenomena yang berbeda. Dan hasilnya menurut saya cukup efektif. memudahkan pengklasifikasian, menemukan perbedaan dan tentunya persamaan.
sumber : http://www.akujagoan.com/2011/02/belajar-diagram-venn-untuk-memahami.html