Definisi : Suatu kelompok terorganisasi yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai & cita-cita yg sama. (Budiardjo, 1982).
Kegiatan seseorang dlm partai politik merupakan suatu bentuk partisipasi politik. Partai politik gerakan (movement) , kelompok penekan (pressure group) , dan kelompok kepentingan (interest group).
Gerakan: tujuan yg lebih terbatas, ingin melakukan perubahan ideologis Kelompok penekan: tujuan terbatas untuk mempengaruhi kebijakan, tidak berusaha menempatkan wakil di parlemen.
Kelompok kepentingan: tujuan dan orientasi lebih sempit, lebih berjangka-
panjang jika dibanding kelompok penekan.
Fungsi Partai
1. Sarana komunikasi politik; menyalurkan beragam pendapat dan aspirasi serta mengaturnya supaya kesimpangsiuran berkurang. Disebut juga fungsi interest aggregation dan interest articulation.
2. Sarana sosialisasi politik; proses yang menentukan sikap dan orientasi seseorang terhadap fenomena politik,regenerasi norma dan nilai, memperjuangkan kepentingan umum.
3. Sarana rekrutmen politik; mencari dan mengajak orang berbakat untuk aktif dalam kegiatan politik sbg kader, untuk memilih pemimpin.
4. Untuk mengelola konflik (conflict management); karena persaingan & perbedaan pendapat diasumsikan sebagai hal yang wajar dlm demokrasi, partai berusaha mengatasi kemungkinan konflik dg kekerasan
Tipologi Parpol
(Maurice Duverger, 1963)
1. Partai “kaukus” atau partai kader; Memiliki jumlah anggota relatif terbatas,
aktivis direkrut secara co-optation dan formal nomination, kekuatan bersumber
pd kualitas, bukan kuantitas anggotanya. Dua macam partai kader:
1) Konservatif, dg kader kaum aristokrat, industrialis besar, bankir, agamawan;
2) Liberal, dg kader kaum pedagang, industrialis menengah, pegawai pemerintah, pengacara, dan
wartawan.
2. Partai “cabang” atau partai massa; Mencari anggota sebanyak-banyaknya, mementingkan kuantitas dibanding kualitas. Dasar rekrutmen adalah wide open to all people. Perhatian partai bukan pada kaum elit tetapi pada massa, berfungsi memberikan pendidikan politik bagi kelas pekerja.
Catatan: perbedaan antara partai kader dan partai massa seringkali hanya jelas dalam teori, bukan dlm praktik.Sistem Kepartaian (Giovanni Sartori, 1996)
1. Sistem satu partai (one party system)
2. Sistem hegemoni (hegemonic system)
3. Sistem predominan (predominant system)
4. Sistem dua partai (two party system)
5. Pluralisme terbatas (limited pluralism)
6. Pluralisme ekstrem (extreme pluralism)
7. Sistem atomisasi (atomized system).Bagaimana Sistem
Kepartaian di Indonesia?
1. Partai Islam tertutup (keanggotaannya lebih diutamakan penduduk beragama Islam). Misal: PPP, PBB, PKS.
2. Partai Islam terbuka (berbasis kultur Islam dan organisasi massa Islam, tetapi proses rekrutmen anggota bersifat terbuka). Misal: PAN (Muhammadiyah), PKB (NU).
3. Partai kebangsaan yg berwatak pluralisme dan netral agama. Misal: PDIP, Golkar, Demokrat.
4. Partai-partai kecil: non-Islam berbasis agama. Misal: Krishna. Partai aliran kiri, misal: PRD, PUDI.