Sebagai bagian dari IPA, kajian Biologi sangatlah luas dan beragam, mencakup segala sesuatu mengenai peri kehidupan makhluk hidup, mulai dari lingkup yang paling kecil yaitu tingkat molekuler hingga lingkup bioma di permukaan bumi. Objek-objek kajian tersebut selanjutnya semakin berkembang seiring dengan kemajuan IPTEK, sehingga kajian masing-masing objek semakin kompleks atau rumit.
Objek atau kajian dalam biologi yang sangat luas atau beragam itu oleh para ahli Biologi kemudian diklasifikasikan menjadi 5 Kingdom (Animalia, Plantae, Fungi, Protista, dan Monera) dan Virus. Bahkan ada yang mengklasifikasikan menjadi Plantae, Animalium, Fungi, Protista, Archaebacteria, dan Eubacteria.
Untuk memudahkan mempelajari ataupun melandasi suatu penelitian, objek-objek tersebut dipilah-pilah menurut tingkatan-tingkatan yaitu mulai dari tingkatan molekuler, sel, jaringan, organ, individu, populasi, komunitas, ekosistem, hingga tingkatan bioma, dimana antar tingkatan tersebut saling berhubungan.
Hal ini menimbulkan terbentuknya cabang-cabang ilmu dalam Biologi. Contoh cabang-cabang ilmu Biologi adalah genetika, sitologi, histologi, anatomi, fisiologi, morfologi, taksonomi, zoologi, botani, embriologi, mikrobiologi, patologi, parasitologi, virologi, ekologi, dan bioteknologi.
Pada tingkat molekul, Biologi mempelajari berbagai macam struktur dan ciri molekul yang melakukan reaksi-reaksi penyusunan dan pembongkaran. Molekul-molekul tersebut kemudian saling berinteraksi membentuk sebuah struktur terkecil dari organisme yang dinamakan sel. Sel-sel dengan bentuk dan fungsi yang sama membentuk jaringan, dan beberapa jaringan menyusun organ.
Untuk menjalankan fungsinya, suatu organ akan melibatkan organ-organ lainnya. Hal ini menimbulkan pengelompokan kerja organ-organ yang memiliki suatu fungsi khusus yang disebut Sistem Organ. Untuk tingkatan ini, di dalam tubuh hewan tingkat tinggi, terdapat bermacam sistem organ, diantaranya adalah sistem respirasi, sistem transportasi, sistem pencernaan, sistem saraf, sistem reproduksi dan sistem ekskresi.
Seluruh sistem organ tersebut saling berinteraksi, saling menunjang atau saling berpengaruh dan membentuk satu tubuh yang disebut individu. Jadi individu merupakan satu organisme yang tubuhnya tersusun oleh berbagai sistem organ yang saling berhubungan.
Di lingkungan yang lebih luas, individu diartikan sebagai satuan makhluk hidup tunggal, misalnya seorang anak, seekor ayam, seekor ikan, sebatang pohon pisang, sebatang tanaman padi, dan sebagainya. Setiap individu di suatu areal tempat tinggal/ habitatnya tentu tidak sendirian. Ia akan berinteraksi membentuk kumpulan individu sejenis yang dinamakan populasi.
Individu-individu dikatakan sejenis atau satu species jika mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertil. Misalnya sekelompok kambing di dalam kandang merupakan contoh populasi kambing; kambing betina dengan kambing jantan dikatakan satu species karena apabila terjadi perkawinan akan dihasilkan anak kambing yang juga dapat mempunyai keturunan lagi kelak.
Selanjutnya populasi ini berinteraksi dengan populasi lainnya dan membentuk komunitas. Interaksi antara beberapa komunitas dengan lingkungan abiotiknya akan menyusun struktur yang dinamakan ekosistem. Dalam lingkup yang lebih luas, iklim suatu daerah mempengaruhi kehidupan yang ada di dalamnya sehingga terbentuklah bioma.
Contoh bioma adalah: tundra, taiga, hutan decidous, hutan hujan tropis, padang rumput, savana, dan gurun; dimana setiap bioma memiliki ciri atau karakter khusus yang ditandai dengan vegetasi (tumbuhan) dan hewan dominan. Selanjutnya interaksi antarbioma di permukaan bumi membentuk lapisan mahluk hidup di bumi yang dinamakan biosfer.
Setiap tingkatan dalam organisasi Biologi tersebut saling berkaitan/berhubungan dan saling mempengaruhi. Apabila terjadi gangguan atau kerusakan pada salah satu komponen atau tingkatan maka akan mempengaruhi keberadaan komponen atau tingkatan yang lainnya.
Adapun gangguan atau kerusakan dalam lingkup ekosistem dapat terjadi akibat bencana alam dan atau akibat perbuatan manusia. Untuk yang kedua ini, perusakan ekosistem akibat perbuatan manusia biasanya dikarenakan kurangnya pemahaman yang baik mengenai ekologi dan sikap yang kurang bijaksana dalam mengeksploitasi sumber daya alam baik yang hayati maupun yang non hayati.
Penanganan terhadap masalah lingkungan atau ekologis ini harus dilakukan dengan menggunakan pendekatan biologis, disamping alam sendiri memiliki kemampuan memperbaiki diri (self purification) yaitu dengan mengadakan suksesi ekologis. Biologi sebagai ilmu murni yang mendasari ilmu terapan (bidang pertanian, peternakan, perikanan, dan kedokteran), bersama dengan perkembangan teknologi dan disiplin ilmu lainnya, telah banyak membawa perubahan yang mengarah pada peningkatan kesejahteraan hidup manusia.
Penemuan-penemuan di bidang Biologi atau bioteknologi telah berhasil memecahkan berbagai masalah atau persoalan dalam hidup manusia; misalnya penemuan-penemuan dalam teknik rekayasa genetika untuk menciptakan hewan dan tanaman transgenik, teknik superovulasi untuk perbanyakan ternak jenis unggul, teknik penyisipan atau pemisahan gen, teknik fertilisasi in vitro, teknik penyimpanan dan transfer embrio, inseminasi buatan, teknik kultur jaringan, teknik kloning, teknik mutasi buatan, teknik transplantasi organ, serta penemuan berbagai jenis obat, antibiotik dan vaksin.
sumber : http://catatankuliahdigital.blogspot.com/2010/01/ruang-lingkup-biologi.html