Latar Belakang Sosiologi
Abad ke-19: French Revolution
Munculnya 2 aliran:
Aliran Konservatif:
* Nilai-nilai tradisional
* Kembali ke zaman feodal
* Joseph De Maistre (1754-1821)
Aliran Progresif
* Nilai-nilai humanistis
* Percaya akan keunggulan ilmu pengetahuan positif – Sosialisme Utopistis
* Saint Simon (1760-1825); Charles Fourrier (1772-1837); Pierre Joseph Proudhon (1809-1865); August Comte (1798-1857)
SOSIOLOGI
“Sosiologi merupakan Ilmu Sosial yang objeknya adalah masyarakat”.
* Sosiologi
* (Berdiri Sendiri)
* (Memenuhi) Unsur-unsur Ilmu Pengetahuan
Ciri-ciri Utamanya :
1. Sosiologi bersifat empiris yang berarti bahwa ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif
2. Sosiologi bersifat teoretis, yaitu ilmu pengetahuan tersebut selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi.
3. Sosiologi bersifat kumulatif yang berarti bahwa teori-teori sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki, memperluas serta memperhalus teori-teori lama.
4. Bersifat non-etis, yakni yang dipersoalkan bukanlah buruk-baiknya fakta tertentu, akan tetapi tujuannya adalah untuk menjalaskan fakta tersebut secara analitis.
Hakikat Sosiologi
- Sosiologi adalah suatu ilmu sosial dan bukan merupakan ilmu pengetahuan alam ataupun ilmu pengetahuan kerohanian
- Sosiologi bukan merupakan disiplin yang normatif akan tetapi adalah suatu disiplin yang kategoris, artinya sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi dewasa ini dan bukan mengenai apa yang terjadi atau seharusnya terjadi.
- Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang murni (pure science) dan bukan merupakan ilmu pengetahuan terapan atau terpakai (apllied science)
- Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang konkrit
- Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum
- Sosiologi merupakan pengetahuan yang empiris dan rasional
- Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang khusus.
Komponen-komponen dasar suatu masyarakat
- Populasi: yakni warga-warga suatu masyarakat yang dilihat dari setiap sudut pandangan kolektif.
- Kebudayaan: Hasil karya, cipta dan rasa dari kehidupan bersama yang mencakup :
- sistem lambang-lambang
- informasi
- Hasil-hasil kebudayaan material
Organisasi sosial: yakni jaringan hubungan antara warga-warga masyarakat yang bersangkutan, yang antara lain mencakup :
- warga masyarakat secara individual
- peranan-peranan
- kelompok-kelompok sosial
- kelas-kelas sosial
- Lembaga-lembaga sosial dan sistemnya
Hakikat Masyarakat
Kolektivisme: meremehkan, menumpas kepentingan individu demi kepentingan dan keinginan kolektif masyarakat, bangsa, atau negara.
Holisme: penekanan terhadap kesatuan kehidupan manusia dengan tidak mengakui perbedaannya.
Organisisme: masyarakat berevolusi atau berkembang berdasar suatu prinsip intrinsik di dalam dirinya seperti halnya makhluk hidup.
Berakar pada REALISME: Aliran filsafat yang mengajar bahwa konsep-konsep umum seperti manusia, binatang, pohon, keadilan, keindahan, dsb mewakili suatu realitas yang nyata di luar orang yang memikirkannya. Di bidang politik, pandangan masyarakat yang kolektivistis, holistis, dan organistis sering menghasilkan konservatisme dan totalitarianisme.
Karl Marx : Di bidang agama, pandangan masyarakat yang kolektivistis, holistis, dan organistis sering terungkapkan ke dalam Panteisme, Monisme, dan ajaran-ajaran keagamaan tentang satunya umat.
Hakikat Masyarakat
Individualisme: mendahulukan kepentingan dan selera individu, dan mengemudiankan kepentingan hidup bersama.
Atomistis: ajaran bahwa relasi-relasi antara individu-individu bersifat lahiriah saja bagaikan antara atom-atom yang membentuk molekul. Everyone is an island.
Mekanisisme: ajaran bahwa tidak ada perubahan atau evolusi dari dalam; Perilaku sosial tidak lebih dari reaksi spontan-otomatis, yang disebabkan oleh struktur biologis individu.
Berakar pada NOMINALISME: Aliran filsafat yang mengajar bahwa konsep-konsep umum tidak mewakili realitas apa pun; Masyarakat tidak mempunyai “ada” dalam dirinya; Yang nyata ada ialah individu. Di bidang politik, pandangan masyarakat telah menghasilkan:
Liberalisme, yaitu paham yang tidak menyetujui campur tangan pemerintah dalam urusan hidup individu maupun dalam hidup bersama, kecuali apabila sangat perlu dan secara terbatas.
Kapitalisme, paham bahwa kehidupan ekonomi dikuasai oleh hukumnya sendiri, sehingga pengaturannya oleh pihak pemerintah tidak diperlukan dan pada prinsipnya ditolak.
sumber : http://catatankuliahdigital.blogspot.com/2009/09/pengertian-sosiologi.html