Salah satu sifat mulia yang dianjurkan dalam Al-Qur'an adalah memaafkan.
"Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh." (Q.S. Al-A'raf 7 : 199)
"...dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (Q.S. An-Nuur 24 :22)
Pemahaman orang-orang yang beriman tentang sifat memaafkan amat berbeda dengan orang-orang yang hidupnya tidak dilandasi dengan Al-Qur'an. Sering kita dengar ungkapan dari seseorang, "Saya telah memaafkan kesalahannya."
Namun kenyataannya, mereka masih membenci dan marah terhadap orang-orang yang telah melakukan kesalahan kepada mereka. Dari sini kita bisa melihat bahwa pada dasarnya mereka belum memaafkan.
Mengatakan maaf adalah mudah. Tetapi, membebaskan diri dari rasa benci dan marah adalah susah.
Sedangkan bagi orang-orang yang beriman, memaafkan haruslah dengan tulus. Mereka tahu bahwa hidup penuh dengan ujian. Mereka juga menyadari bahwa mereka pun tak luput dari kesalahan. Belajar dari kesalahan itu, mereka berlapang dada dan bersifat pengasih.
Lebih dari itu, orang-orang beriman sanggup memaafkan orang lain, walaupun mereka berada di pihak yang benar dan orang lain yang salah. Seseorang bisa saja menyakiti orang lain dengan sengaja atau tidak, tetapi mereka tahu bahwa segala sesuatu terjadi menurut kehendak Allah swt. Karena itu, mereka berserah diri dan tak terbelenggu dengan sifat marah dan benci.
Sifat memaafkan juga terbukti baik bagi kesehatan. Penelitian membuktikan bahwa memaafkan baik bagi jiwa dan raga. Dr. Frederic Luskin memaparkan bahwa sifat pemaaf memicu terciptanya keadaan baik dalam pikiran seperti harapan, kesabaran, dan percaya diri dengan mengurangi kemarahan, penderitaan, lemah semangat, dan stres. Kemarahan kita terhadap seseorang hanya akan menimbulkan emosi negatif dalam diri kita.
Benci dan marah adalah keadaan yang merusak diri. Di sisi lain, memaafkan, meskipun terasa berat, tetapi membahagiakan. Satu bagian dari akhlak yang terpuji. Memaafkan mampu menghilangkan segala dampak merusak dari kemarahan dan membantu orang tersebut untuk menikmati hidup secara sehat.
Namun, tujuan sebenarnya dari memaafkan tetaplah harus untuk mendapatkan ridha Allah swt.
"Tetapi barang siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia." (Q.S. As-Shura 42 : 43)
Mari kita belajar untuk memaafkan orang lain agar kebaikan dari Allah swt.
senantiasa dilimpahkan kepada kita.
Sumber : http://asepsukarman.blogspot.com/2010/06/jadilah-seorang-pemaaf.html
0 comments:
Post a Comment
Tim Gudang Materi mengharapkan komentar anda sebagai kritik dan saran untuk kami .. Hubungi kami jika anda mengalami kesulitan !