Ilmu kesehatan mental yang pertama-tama bertujuan untuk mencapai dan memelihara kesehatan mental merupakan gabungan dari banyak bidang disiplin. Lingkupnya melampaui rumah kita, meliputi sekolah, lembaga agama, rumah sakit, dan lembaga-lembaga lain yang membantu mengembangkan reaksi-reaksi emosi yang stabil dan pola-pola tingkah laku yang diinginkan pada individu-individu dari segala usia.
Di antara banyak bidang studi atau disiplin yang berkaitan erat dengan ilmu kesehatan mental adalah genetika, sosiologi, antropologi, psikiatri dan neurologi, psikologi, psikoanalisis, ilmu kedokteran psikosomatik (suatu cabang baru dari dari ilmu kedokteran), dan klinik psikiatri. Di bawah ini akan diuraikan sedikit disiplin-disiplin tersebut dalam hubungannya dengan kesehatan mental.
Genetika
Genetika adalah suatu cabang biologi yang menangani studi tentang hereditas — perpindahan sifat-sifat dari orang tua kepada keturunannya (anak-anak). Ada beberapa fakta penting yang cenderung menunjukkan hubungan yang erat antara pengaruh-pengaruh herediter dan beberapa tipe gangguan mental.
Contohnya adalah beberapa bentuk epilepsi dan gangguan-gangguan lain pada otak. Apabila hubungan kausal genetik ini diketahui. maka para ahli ilmu kesehatan mental dapat menghimbau agar tidak mengadakan perkawinan antara pasien penyakit epilepsi supaya mengurangi penyakit mental dan kelainan-kelainan mental lain yang mungkin terjadi pada generasi-generasi yang akan datang.
Sosiologi
Sosiologi adalah suatu ilmu yang menangani konstitusi, evolusi, dan gejala-gejala pada masyarakat manusia. Sosiolog dan pekerja sosial pertama-tama memperhatikan pengaruh-pengaruh kehidupan masyarakat dan organisasi keluarga terhadap kesejahteraan fisik dan mental dari orang-orangnya.
Mereka juga memperhatikan penyebab dan akibat dari pengaruh-pengaruh sosial yang mengganggu fungsi efisien dari masyarakat yang terorganisasi. Dalam mengungkapkan hubungan yang nyata antara sosiologi dan ilmu kesehatan mental, D.B. Klein mengatakan: “Sekarang jelas bahwa kesehatan mental dari setiap warga negara tidak dapat dipisahkan dari pengaruh-pengaruh sosial yang membantu membentuk kepribadiannya, dan ia harus beroperasi dengan atau menentang pengaruh-pengaruh tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Ketergantungannya pada pengaruh-pengaruh ini begitu erat dan kokoh sehingga dalam pemikiran ilmu kesehatan mental ia tidak lagi dibenarkan kalau berkata bahwa jiwa yang sehat berada dalam tubuh yang sehat merupakan urusan individual semata-mata.” (Klein, 1955).
Semboyan ini merupakan terjemahan dari pepatah bahasa Latin zaman dahulu, mens sana in corpore sano yang berfungsi sebagai peringatan kepada kita tentang usaha dalam mencari kesehatan mental dari orang zaman dahulu.
Semboyan tersebut telah diperbarui oleh Juvenal menjadi jiwa yang sehat berada dalam tubuh yang sehat dan dalam masyarakat yang sehat. Bahkan dalam studi mengenai penyebab-penyebab kenakalan atau kejahatan — yang merupakan masalah yang berat dalam ilmu kesehatan mental — faktor-faktor lingkungan yang ditambahkan pada penyebab-penyebab psikologis memperlihatkan hubungan timbal balik antara kesehatan mental seseorang dan masyarakat tempat orang itu hidup.
Di samping para sarjana biasa dari sosiologi, ada juga kelompok khusus sosiolog yang dikenal sebagai pekerja sosial psikiatri yang telah mendapat pendidikan dasar dalam kerja sosial dan ahli dalam kerja kasus keluarga. Kelompok para pekerja sosial ini mencari inlbrmasi mengenai sejarah masa lampau individu, latar belakang keluarga, status sosial, dan kondisi-kondisi umum masyarakat.
Mereka menganalisis data sosial ini dan memberikan informasi yang penting bagi terapis di klinik psikiatri. Di lembaga-lembaga mental, pekerja sosial psikiatri mengawasi para pasien yang dilepas untuk seterusnya atau untuk sementara, dengan demikian mereka membantu para pasien yang sudah dilepas itu dalam usaha melakukan penyesuaian diri kembali dalam masyarakat tempat mereka hidup.
Antropologi
Antropologi yang, menyelidiki manusia primitif dan produk dari kebudayaannya dapat membantu ilmu kesehatan mental dalam usaha-usahanya untuk mengurangi terjadinya ketidakmampuan menyesuaikan diri individu. Karena pengetahuan teknisnya tentang pengaruh dari praktek-praktek budaya khusus dalam pertumbuhan kepribadian, antropolog dapat membantu ahli ilmu kesehatan mental dalam mencari jalan dan cara untuk mencapai perkembangan kepribadian yang sehat.
Suatu contoh dari bantuan yang diberikan oleh antropolog ini ialah pembedaan antropologis antara keluarga-kaluarga patriarkal dan matriarkal. Karena para antropolog telah menyelidiki keluarga-keluarga itu, mereka mungkin memiliki data yang berguna dan dapat dipakai oleh ahli ilmu kesehatan mental untuk mengurangi konflik-konflik dalam keluarga-keluarga yang berbeda.
Contoh lain adalah apabila seseorang berhadapan dengan masalah penyesuaian diri dengan suatu kebudayaan asing, para antropolog memiliki data tertentu mengenai pengaruh-pengaruh pada perkembangan kepribadian jika seseorang dari latar belakang kebudayaan tertentu berhadapan dengan masalah seperti itu.
Suatu bentuk biasa dart konflik-konflik kebudayaan yang demikian terdapat dalam kesulitan-kesulitan penyesuaian diri pasangan suami-istri yang memiliki latar belakang agama dan budaya yang sangat berbeda.
Oleh karena itu, apabila ahli ilmu kesehatan mental menyelidiki konflik mental dan kecemasan orang-orang yang disebabkan oleh perbedaan kebudayaan, maka ia memperoleh data yang cukup dari karya penelitian para antropolog.
Psikiatri dan Neurologi
Psikiatri adalah suatu cabang ilmu kedokteran yang menangani diagnosis dan perawatan gangguan-gangguan mental. Seorang psikiater menyelidiki secara mendalam penyebab-penyebab langsung dan tidak langsung suatu panyakit tertentu.
Penyelidikan yang terinci mengenai individu-individu yang memperlihatkan abnormalitas-abnormalitas yang jelas dalam tingkah laku sangat bermanfaat bagi ilmu kesehatan mental karena perhatian utamanya ialah mencegah penyakit-penyakit mental semacam itu.
Karena kalau mengetahui penyebab-penyebab yang nyata dari gangguan mental, maka akan dilakukan suatu tindakan untuk mencegahnya. Seorang psikiater di samping menjadi seorang dokter, ia juga memiliki latar belakang yang baik dalam psikologi dan pertama-tama ia menangani tipe-tipe gangguan kepribadian yang lebih berat.
la juga diminta pendapatnya dalam perkara-perkara pengadilan untuk menetapkan keadaan mental yang sebenarnya dari orang-orang yang berlagak mengalami mental tidak sehat (tidak waras) untuk menghindari hukuman berat dari tindakan pidana yang mereka lakukan.
Neurologi mencakup diagnosis dan perawatan kerusakan pada struktur otak dan bagian-bagian lain dari sistem saraf. Neurolog Iebih menekankan struktur dan lokasi kerusakan yang terjadi pada jaringan-jaringan otak. Penyelidikan-penyelidikan semacam itu biasanya mengungkapkan penyebab yang sebenarnya dari gangguan mental pasien.
Perencanaan langkah-langkah preventif untuk menghindari kerusakan pada otak itu dapat dilakukan oleh para ahli ilmu kesehatan mental dan dengan demikian neurologi memberikan sumbangan yang sangat penting bagi ilmu kesehatan mental. Sering kali seorang dokter adalah seorang neurolog dan psikiater. Dengan demikian, neuropsikiater ini adalah seorang yang berpraktek medis dan berspesialisasi dalam gangguan-gangguan neurologis dan psikiatrik.
Orang yang bekerja sama secara erat dengan psikiater dan neurolog adalah perawat psikiatri. Sebagai seorang perawat yang lulus dari Perguruan Tinggi, is memiliki spesialisasi dalam studi mengenai segi-segi mental dan emosional dan gangguan-gangguan kepribadian dan dilatih dalam merawat orang yang sakit mental. Seorang perawat psikiatri harus dapat melaksanakan program latihan psikiatri yang mengikuti tujuan pengobatan yang ditetapkan oleh neuro-psikiater untuk pasien.
Psikologi
semua biding psikologi turut memberi sumbangan bagi usaha jinni kesehatan mental. Psiladogi anak yang menyelidiki anak dart masa pranatal sampai masa remaja memperkenalkan kondisi-kondisi yang berbeda dalam perkemban2an emosi dan mental anak kepada para ahli ilmu kesehatan mental.
Psikologi ahnorma/ yang menangani penyimpangan-penyimpangan dalam tingkah laku manusia membantu memberikan wawasan kepada ahli ilmu kesehatan mental mengenai fakta tentang penyebab-penyebab dari gangguan kepribadian.
Demikian juga psikologi pendidikan dapat memberikan pemahaman kepada para mahasiswa ilmu kesehatan mental mengenai pengaruh pengalaman-pengalaman sekolah terhadap kesehatan mental. Karena menerapkan prinsip-prinsip ilmu kesehatan mental merupakan suatu segi dalam cara belajar, maka pengetahuan efektif tentang proses belajar merupakan sumbangan yang sangat penting dari psikologi pendidikan bagi ilmu kesehatan mental dalam mencari usaha-usaha yang efektif untuk mencegah penyakit mental dan membina kesehatan mental.
Psikologi klinis yang merupakan salah satu bentuk psikologi terapan berusaha menentukan kemampuan-kemampuan dan ciri-ciri khas seorang individu dengan menggunakan bermacam-macam metode pengukuran, analisis, dan observasi. Kemudian, dan hasil-hasil yang dikumpulkan dengan data yang diperoleh dari pemeriksaan fisik dan sejarah sosial dari kasus, saran-saran dapat diberikan bagi penyesuaian diri yang tepat dan individu yang bersangkutan.
Psikolog klinis adalah seorang spesialis yang mendapat pendidikan di Perguruan Tinggi dan memenuhi syarat untuk menguji dan menggunakan cara-cara psikoterapeutik bagi orang-orang yang memperlihatkan penyimpangan kepribadian juga terlatih dengan baik dalam menggunakan dan menginterpretasikan instrumen-instrumen tes psikologi: tes intelijensi dan tes bakat, tes kepribadian, teknik proyeksi (projective techniques), dan tes-tes psikologi lain. Psikolog klinis yang juga dikenal sebagai konselor psikologi melakukan sebagian besar tugasnya dalam klinik psikiatri dan ia memberikan sumbangan yang besar bagi keberhasilan dari setiap program ilmu kesehatan mental.
Psikoanalisis
Ini adalah konsep dari Freud yang memperlihatkan peran dari dorongan-dorongan tak radar dan konflik-konflik batin manusia dalam menyebabkan bermacam-macam gangguan kepribadian. Penjelasan-penjelasan tentang kepribadian yang diutarakan oleh psikoanalisis mengemukakan bahwa kehidupan mental seorang individu khususnya cara-cara kerja dari alam tak sadar menjelaskan banyak segi tingkah lakunya. Dan apa yang dibuat seseorang terhadap dirinya dari masa bayi sampai masa dewasa sebagian besar tergantung pada kemampuannya untuk mengendalikan energi-energi psikis yang dimilikinya. Karya dari kelompok psikoanalis ini merubah secara besar-besaran perawatan terhadap orang-orang yang menderita konflik-konllik batin yang berlangsung lama dan kecemasan-kecemasan kronis yang berlebih-lebihan.
Seorang psikoanal ia yang juga adalah seorang dokter menafsirkan kepribadian menurut konsep-konsep psikoanalitik. Ia menggunakan teknik-teknik asosiasi bebas dan analisis mimpi dalam merawat bermacam-macam kekalutan mental. Setiap psikoanalis, sebelum menyelesaikan pendidikan dan spesialisa-sinya, harus menjalani pemeriksaan psikoanalitik terhadap dirinya sendiri. Psikoanalis yang terkemuka adalah Dr. Sigmund Freud dari Wina (1856-1939) yang dikenang sebagai Bapak Psikoanalisis.
Ilmu Kedokteran Psikosomatik
Ilmu kedokteran ini adalah salah satu cabang dari ilmu kedokteran yang mempelajari pengetahuan dan perawatan gangguan fisik dengan latar belakang psikogenik. Tegangan-tegangan emosional yang muncul dari konflik-konflik yang tidak terpecahkan dan frustrasi-frustrasi yang berlebih-lebihan menyebabkan reaksi-reaksi tubuh (penyakit-penyakit fisik), misalnya hipertensi (tekanan darah tinggi), peptic ulcer, migrant, asma, dan gangguan pada kulit tertentu. Gangguan-gangguan psikosomatik ini disebut juga neurosis karena gangguan-gangguan dan kerusakan pada beberapa bagian tubuh disebabkan oleh kesulitan mental atau emosional.
Klinik Psikiatri
Klinik tersebut terdiri dari staf yang meliputi dokter spesialis, psikolog klinis, pekerja sosial psikiatri, dan perawat-perawat psikiatri yang bekerja sama dalam menemukan sifat dan penyebab dari kekalutan-kekalutan kepribadian pasien dan membantunya supaya bisa sembuh kembali atau dapat menyesuaikan diri lagi.
Tujuan dan fungsinya ialah:
(1) Memastikan penyebab dari kekalutan pasien dan berusaha melokalisasikan faktor-laktor yang tampaknya menyebabkan ketidakmampuan menyesuaikan diri dari orang yang bersangkutan. Cara ini merupakan cara untuk menentukan etiologi atau penyebab penyakit;
(2) Memastikan sifat dari penyakit pasien; asal mula dan perkembangan serta simptom-simptom dari kekalutan tersebut diselidiki dengan berbagai metode dan teknik. Cara ini dikenal sebagai diagnosis;
(3) Menentukan arah dan hasil yang mungkin muncul dari kekalutan pasien. Berdasarkan sifat dan penyebab kekalutan tersebut, maka diadakan usaha untuk memastikan berapa lama penyakit itu akan bertahan, dan apakah pasien akan sembuh sama sekali, sebagian sembuh, atau tidak sembuh sama sekali. Cara ini disebut prognosis;
(4) Memilih cara-cara untuk memperbaiki kekalutan pasien dan membantunya supaya dapat mengadakan penyesuaian diri kembali secara adekuat. Perawatan dilakukan dengan memberi obat, kejutan (shock) listrik, pembedahan, psikoanalisis, analisis dengan wawancara, hipnoanalisis. dan reedukasi.
Klinik psikologi memiliki persamaan dengan klinik psikiatri dalam banyak hal. Hal yang membedakan adalah bahwa klinik psikologi menggunakan cara-cara psikoterapi karena perhatiannya lebih dipusatkan pada diagnosis dan perbaikan terhadap kekalutan-kekalutan kepribadian yang tidak disertai dengan ganggguan-gangguan organik.
Daftar Pustaka
Kesehatan Mental 1 Oleh Drs.Yustinus Semiun, OFM