Hasil pengolahan dalam dapur tinggi antara lain:
1. Besi Kasar
Besi hasil dapur tinggi disebut besi kasar atau ”pig iron” dengan mengandung 3,5 – 4%C, 0,1 – 1,0%P dan 0,02 – 0,08%S.
a. Besi Kasar Putih
Mengandung banyak Mn, sedikit Si dihasilkan pada suhu dapur yang sedang, karena Mn pada suhu tinggi mengoksid kembali, baik sebagai bahan pembuatan baja. Tidak baik sebagai bahan tuangan karena mempunyai sifat keras, getas, lekas membeku, maka biasanya lanagsung dikerjakan pada converter Thomas, Bessemer atau dapur Siemens Martin. Bila % Mn tinggi 5 - 25 % disebut besi kaca. Bila % Mn lebih 60% disebut ferro-mangan (memberikan ketahanan arus)
b. Besi Kasar Kelabu
Besi kasar kelabu lebih lunak dan lebih liat dibandingkan besi kasar putih.
1) Besi kasar kelabu muda
Berbutir halus dengan Si 0,5 - 1 %
Baik sebagai bahan besi tuang, untuk membuat silinder mesin.
2) Besi kasar kelabu hitam
Berbutir kasar. Baik sebagai besi tuang, besi tuang ini diperoleh dengan jalan menuangkan besi kasar dicetakan pasir sehingga SiO2 mudah masuk ke dalam besi. Bila Si 5 - 20 % disebut ferro-silisium (bahan pembuat baja yang keras).
2. Gas Dapur Tinggi
Gas yang keluar dari dapur tinggi selama proses pencairan besi kasar kira-kira 5000 m3 tiap ton besi kasar yang dihasilkan, mempunyai nilai pembakaran 900k.cal/m3 dan mengandung: 35 % gas CO, 12 % gas CO2, 64 % gas N2, + 2 % gas H2.
Karena masih mempunyai panas pembakaran tinggi banyak dipergunakan pada : pemanas Cowper, pembangkit tenaga listrik, pemanas dapur Thomas dan Bessemer. Sebelum digunakan gasa dapur tringgi perlu dibersihkan secara basah atau kering. Debu yang terbawa berjumlah 7 ton setiap hasil besi kasar 100 ton dan mengandung besi, debu ini dikumpulkan dan dibuat sinter atau briket untuk selanjutnya dicairkan dalam dapur tinggi.
3. Terak
Terak dapur tinggi 0,6 - 1,5 ton setiap ton besi kasar yang dihasilkan, sebagian besar terdiri dari silikat calsium, aluminat. Terak dapat dipakai :
a. sebagai pengganti batu alam, untuk mengeraskan jalan
b. sebagai isolator panas, dengan jalan dibuat wol terak terlebih dahulu.
c. bila banyak mengandung P (Ca3(PO4) 2) setelah digiling dapat dipakai sebagai pupuk.
d. dapat digiling halus sebagai pengganti pasir pada bangunan beton
e. dapat dibuat pasir terak dengan menyembur air pada waktu keluar dari dapur tinggi, agar pecah berbutir-butir, dicampur aspal, untuk melapis jalan dengan muatan ringan.
f. untuk mengisi lubang-lubang / tanggul-tanggul.