Islam adalah agama keseimbangan:
وَابْتَغِ فِيمَا ءَاتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni`matan) duniawi.(QS. 28: 77)
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلاَةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ, فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلاَةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ, وَإِذَا رَأَوْا تِجَارَةً أَوْ لَهْوًا انْفَضُّوا إِلَيْهَا وَتَرَكُوكَ قَائِمًا قُلْ مَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ مِنَ اللَّهْوِ وَمِنَ التِّجَارَةِ وَاللَّهُ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
Hai orang2 yg beriman, apabila diseru utk menunaikan sembahyang pd hr Jum`at, mk bersegeralah kamu kpd mengingat Allah & tinggalkan jual beli. Yg dmk itu lbh baik bgmu jk kamu mengetahui. Bila tlh ditunaikan shalat, mk bertebaranlah kamu di muka bumi; & carilah karunia Allah & ingatlah Allah banyak-banyak spy kamu beruntung. Dan bila mrk mlht perniagaan atau permainan, mrk bubar utk mnju kpdnya & mrk tinggalkan kamu sdg berdiri. Katakan: “Apa yg di sisi Allah adl lbh baik drpd permainan & perniagaan”, & Allah Sebaik-baik Pemberi rezki.(62: 9-11)
Prinsip Dasar Pembangunan Ekonomi:
1. Segala isi alam semesta adalah milik Allah (QS. 42: 49; 2: 284; 57: 5) yg diperuntukkan bagi kepentingan mans (QS. 67: 15; 7: 10; 15: 20) & mjdkan mans sbg khalifah Allah di bumi (2: 30) yg bertggjwb memelihara & memakmurkannya (11: 61).
2. Setiap org diwajibkan bekerja keras mencari rezki di muka bumi (QS. 62: 10), tapi tdk boleh melupakan kehidupan ukhrawi (QS. 28: 77).
3. Harus halal lagi baik/bermanfaat (QS. 2: 168) & tdk boleh yg haram & batil/merusak (QS. 4: 29; 28: 77)
4. Harus adil (QS. 16: 90; 4: 58, 135; 5: 8; 6: 152; 57: 25) & tdk boleh dzalim.
5. Kekayaan tidak boleh ditumpuk/ditimbun terus, tapi harus diputar/didistribusikan (QS. 59: 7)
Pesan moral Al-Qur’an dlm pengembangan Ekonomi:
1. Bertanggungjawab langsung kepada Tuhan sebagai khalifah-Nya (QS. 2: 30; 24: 55)
2. Pentingnya wawasan keilmuan dalam bertindak (QS. 17: 36; 20: 114)
3. Berorientasi ke masa depan (QS. 59: 18) dgn menjadikan sejarah sbg pelajaran berharga (QS. 6: 11; 16: 36; 27: 69; 30: 42)
4. Menjaga amanat/kepercayaan (QS. 4: 58; 2: 283)
5. Menumbuhkan percaya diri dan membuktikan bhw dia bisa menjadi yg terbaik (QS. 3: 110)
6. Menghargai waktu (QS. 103: 1-3)
7. Memperbanyak silaturrahmi (Muttafaq ‘alayh)
8. Bekerja keras (QS. 9: 105)
9. Hemat & cermat dlm membelanjakan uang (25: 67; 17: 26-27), tapi tdk bakhil (QS. 3: 80; 4: 36-37; 9: 34).
10. Pentingnya jiwa yg teguh (QS. 46: 13-14; 41: 30-32)
PRINSIP-PRINSIP MU‘ÂMALAH:
1. Pada dasarnya hukum segala sesuatu itu mubah hingga ada dalil yang melarangnya. Kaidah Ushûl:
اْلأَصْلُ فِى الْاَشْيَاءِ اْلاِبَاحَةُ حَتَّىيَدُلَّ الدَّلِيْلُ عَلَى التَّحْرِيْمِ
1. Harus dilaksanakan secara suka rela. (QS. 4: 29)
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلاَّ أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ وَلاَ تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ …
Pemaksaan adalah salah satu bentuk kebatilan.
1. Harus adil (QS. 16: 90; 4: 58, 135; 5: 8; 6: 152; 7: 29; 57: 25), >< dzalim. Termasuk perbuatan dzalim, al: maysir/judi, gharar/menipu, risya/suap, riba, dsm. 1. Harus jelas kemashlahatannya & jauh dr madharat (QS. 28: 77 & hadis:لاَضَرَرَ وَلاَضِرَارَ (HR. Ibn Mâjah) Tingkatan kemashlahatan: 1. I. Dlarûriyât, yi: mutlak hrs ada krn sngt penting & mendesak. Hal yg bersifat dlarûry mengacu kpd pemeliharaan thdp 5 hal, yakni: 1) Pmlhrn agama (حِفْظُ الدِّيْنِ) ; 2) Pmlhrn jiwa (حِفْظُ النَّفْسِ); 3) Pmlhrn akal (حِفْظُ العَقْلِ); 4) Pmlhrn keturunan (حِفْظُ النَّسْلِ); 5) Pmlhrn harta & kehormatan (حِفْظُ المْاَلِ والعِرْض) 2. II. Hâjjiyât => dibutuhkan utk menghilangkan kesulitan & kesempitan, tp tdk smp pada tgkt membahayakan/merusak.
III. Tahsîniyât/takmîliyât=> sebaiknya ada utk kesem-purnaan hidup. Tetapi kalaupun tdk ada mk tdk akan menimbulkn kesulitan/kmadharatn hidup.
RIBA DALAM AL-QUR’ÂN
Scr bahasa, الرِّبا = الزِّيَادَةُ : tambahan. Scr istilah, riba => penambahan yg disyaratkan atas harta pokok tanpa adanya transaksi bisnis riil yang dibenarkan Syari‘at.
Riba adl salah satu bentuk transaksi scr batil (QS. 4: 161) yang dilarang oleh Allah SWT dlm seluruh Kitab SuciNya (Lihat: Perjanjian Lama kitab Keluaran pasal 22: 25; Ulangan psl 23: 19; Imamat psl 25: 36-37; Kitab Injil: Lukas 6: 34-35), termasuk Al-Qur’an.
Pelarangan riba dlm Al-Qur’an dilakukn secara bertahap:
I : Allah SWT menurunkan QS. Al-Rûm/30: 39:
وَمَا ءَاتَيْتُمْ مِنْ رِبًا لِيَرْبُوَ فِي أَمْوَالِ النَّاسِ فَلاَ يَرْبُو عِنْدَ اللَّهِ
Ayat ini baru menolak anggapan bhw riba itu dpt menambah phala di sisi Allah sbg ibadah kpd-Nya.
II : Allah SWT mengecam praktek riba yg dilakukan
Yahudi dg menurunkan QS. Al-Nisâ’/4: 160-161:
وَأَخْذِهِمُ الرِّبَا وَقَدْ نُهُوا عَنْهُ وَأَكْلِهِمْ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ
III : Pd th 3 H, Allah menurunkan QS. Ali/3: 130 :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَأْكُلُوا الرِّبَا أَضْعَافًا مُضَاعَفَةً وَاتَّقُوا اللَّهَ
Sdh mulai ada ketegasan larangan riba yg mmg memiliki sifat berlipat-ganda.
IV : Pd th 9 H, Allah mengharamkan riba scr total dg
menurunkan QS. Al-Baqarah/2: 275-279:
قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا… (275) يَمْحَقُ اللَّهُ الرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ وَاللَّهُ لاَ يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ(276) يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ(278)
Prinsip Ekonomi Islam
Menurut Metwally, prinsip-prinsip ekonomi Islam secara garis besar dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Sumber daya dipandang sebagai amanah Allah kepada manusia, sehingga pemanfaatannya haruslah bisa dipertanggungjawabkan diakhirat kelak. Implikasinya adalah manusia harus menggunakannya dalam kegiatan yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.
2. Kepemilikan pribadi diakui dalam batas-batas tertentu yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat dan tidak mengakui pendapatan yang diperoleh secara tidak sah.
3. Bekerja adalah kekuatan penggerak utama kegiatan ekonomi Islam (QS 4:29). Islam mendorong manusia untuk bekerja dan berjuang untuk mendapatkan materi/harta dengan berbagai cara, asalkan mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Dan hal ini dijamin oleh Allah bahwa Allah telah menetapkan rizki setiap makhluk yang diciptakan-Nya.
4. Kepemilikan kekayaan tidak boleh hanya dimiliki oleh segelintir orang-orang kaya, dan harus berperan sebagai kapital produktif yang akan meningkatkan besaran produk nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
5. Islam menjamin kepemilikan masyarakat dan penggunaannya dialokasikan untuk kepentingan orang banyak Prinsip ini didasari oleh sunnah Rasulullah yang menyatakan bahwa masyarakat mempunyai hak yang sama atas air, padang rumput dan api.
6. Seorang muslim harus tunduk pada Allah dan hari pertanggungjawaban di akhirat (QS 2:281). Kondisi ini akan mendorong seorang muslim menjauhkan diri dari hal-hal yang berhubungan dengan maisir, gharar, dan berusaha dengan cara yang batil, melampui batas dan sebagainya.
7. Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas (nisab). Zakat ini merupakan alat distribusi sebagian kekayaan orang kaya yang ditujukan untuk orang miskin dan mereka yang membutuhkan. Menurut pendapat para ulama, zakat dikenakan 2,5 % untuk semua kekayaan yang tidak produktif, termasuk didalamnya adalah uang kas, deposito, emas, perak dan permata, dan 10 % dari pendapatan bersih investasi.
8. Islam melarang riba dalam segala bentuknya. Secara tegas dan jelas hal ini tercantum dalam QS 30:39, 4:160-161, 3:130 dan 2:278-279.
sumber :
http://ghoffar.staff.umy.ac.id/?p=86
http://ghoffar.staff.umy.ac.id/?p=84