Oleh Ben B Nur
Penulis Buku The Golden Rule Of Success
I really feel good, Saya begitu nyaman dengan diri saya, karenanya saya tak henti berucap syukur atas anugerah yang saya terima. Wajah saya, postur saya, kesehatan saya, semuanya sempurna. Tentu saja sempurna karena diciptakan oleh Yang Maha Sempurna.
Semasa di Sekolah Menengah Atas, saya meyakini sayalah murid yang paling beruntung, sayalah yang paling cerdas. Tak heran bila kemudian saya bisa lolos masuk perguruan tinggi favorit dan lulus di dua fakultas berbeda, Sastra dan Pertanian. Padahal masa itu ketika penerapan komputerisasi mulai diterapkan banyak anggapan mustahil bias lolos di dua fakultas bersamaan.
Mungkin Anda penasaran, apakah wajah saya mirip dengan bintang film idola Anda. Apakah kecerdasan saya minimal menyamai Einstein. Faktanya, wajah saya adalah.. wajah kebanyakan orang Asia dengan kulit sawo matang. Hidung saya tidak mancung seperti bule. Popularitas saya tidak seperti actor papan atas. Kecerdasan saya tidak pernah diperhitungkan oleh teman dan guru saya.
Apa yang membedakan saya dibanding kebanyakan orang? Satu-satunya adalah penerimaan saya yang sangat tinggi terhadap apa adanya diri saya. Apakah saya pengidap narcis, istilah psikologi bagi orang yang sangat mencintai dirinya, sama sekali tidak! Saya hanya menghargai diri saya dengan harga yang paling tinggi. Saya bangga dengan apa adanya diri saya. Apakah itu salah atau dosa?
Karenanya tidak ada ruang dalam hati, jiwa, pikiran dan tindakan saya yang mempersoalkan gigi saya yang jarang, kepala saya yang kata orang kebesaran, kumis saya yang tumbuhnya jarang-jarang. Bahkan saya tidak pernah terganggu dengan rambut putih yang mulai tumbuh satu-satu di kepala saat usia saya memasuki hitungan 44 tahun.
Makanya saya bebas mengekspresikan diri sesuai nilai-nilai yang saya yakini. Nilai-nilai saya yang tidak suka mengambil hak orang lain, bergunjing, berkeluh kesah dan menjadi sumber masalah menjadi rambu-rambu saya dalam mengekspresikan diri.
Dari sikap, cara berpikir, dan berperilaku seperti itu akhirnya saya menemukan banyak pembelajaran dalam hidup. Karena saya adalah sosok orang kebanyakan, maka saya yakin pengalaman ini tentu akan bermanfaat bagi Anda untuk menemukan hakekat hidup yang lebih bermakna.
Saya mengajak Anda untuk berhenti sejenak membaca setelah memahami penjelasan berikut ini: Perbaikilah posisi duduk Anda bila Anda kebetulan sedang duduk atau bila sedang berbaring perbaiki posisi berbaring Anda. Setelah itu bernafaslah dengan menggunakan rongga paru-paru, jangan perut.
Cara mengetahuinya cukup perhatikan bagian yang berkontraksi saat Anda menarik dan melepaskan udara adalah bagian dada Anda, bukan perut. Pejamkan mata selama beberapa menit, dan bayangkanlah saat-saat yang paling membahagiakan yang pernah Anda alami. Bila Anda sudah menemukan momentum yang paling membahagiakan itu, resapilah selama dua menit saja setelah itu bukalah mata Anda dan pandanglah apa saja yang ada di sekitar Anda tetap dengan nafas paru-paru yang teratur.
Berhentilah membaca! Lakukan sekarang juga instruksi di atas.
Tyttytut ytytyt ytytyytyu ytytytyu ytytytyutyu ytytyyut ytytytyu yyytytu tytytyutyu ytyutyuuy yutytyu ytyutu uu tyty uytytyu utyttu uutyyy utytutuyv (Gambar wajah dengan suasana lam siloute)
Lanjutkan membaca !
Apakah Anda bisa merasakan dan melihat bahwa benda, orang dan obyek lain di sekitar Anda yang sebelumnya biasa-biasa tampak lebih jelas, lebih bermakna, dan lebih indah? Kalau jawaban Anda Ya, berarti Anda baru saja melewati pengalaman yang sangat berharga, yakni melihat dengan hati.
Kalau ada seseorang di sekitar Anda, cobalah tersenyum dan jabat tangannya. Rasakan bahwa sentuhan jabatan tangan kali ini lebih terasa bermakna. Sangat berbeda dengan saat Anda berjabat tangan sejam yang lalu atau sehari sebelumnya.
Gunakanlah perasaan yang halus ini selalu saat menjabat tangan orang lain pada jam-jam atau hari-hari selanjutnya. Tataplah matanya dengan santun, genggam tangan mereka dengan lembut, kirimkan pesan dari hati Anda. Ucapkan dalam hati: Saya adalah orang terhormat yang sangat menghormati Anda! Saya adalah orang jujur yang senang berbisnis dengan orang jujur seperti Anda!
Metode di atas telah saya bagikan di banyak kesempatan pelatihan motivasi yang diadakan perusahaan konsultan tempat saya bekerja. Dampaknya sangat luar biasa! Saya banyak menerima pesan singkat melalui telepon genggam saya sekitar respon orang-orang yang mereka jabat tangannya. Mereka hamper tak mempercayai betapa sekedar perubahan cara berjabat tangan mempengaruhi respon orang lain kepadanya.
Seorang tenaga pemasaran perusahaan otomotif malah menghubungkan dengan peningkatan kinerjanya. “Setiap kali saya mengawali pertemuan dengan klien dengan cara berjabat tangan seperti itu dan saya akhiri dengan cara serupa, saya pastikan transaksi pasti bisa ditutup, terkecuali memang ada kendala teknis dan finansil yang memang tidak memungkinkan, pasti orang itu tidak akan berpindah ke dealer lain lagi.
Apa sebenarnya rahasia dibalik metode komunikasi dengan hati yang baru saja kita coba, dan mungkin nanti akan banyak Anda praktekkan? Sebenarnya ketika dua orang bertemu, kontak yang terjadi bukan saja kontak fisik berupa sapaan, salam, senyuman, kontak mata dan jabatan tangan, tetapi juga melibatkan sejumlah energi yang datangnya dari kedua belah pihak.
Kalau Anda tidak cukup kuat menyampaikan pesan melalui energy yang terpancar dari bahagian dalam dan seluruh permukaan tubuh Anda, maka tidak akan ada pesan yang yang akan berlanjut kecuali sekedar pertemuan biasa yang datar dan sekedar basa basi.
Kalau Anda ingin menyampaikan pesan bahwa Anda menghendaki orang it uterus berbisnis dengan Anda dengan cara yang jujur dan adil dan kalau mungkin mengajak orang lain bersamanya, maka kalau orang itu menjadi pelanggan yang loyal atau mempromosikan kepada orang lain, itu semata terjadi secara kebetulan atau karena si pelanggan yang menghendakinya.
Artinya kendali energy berada di pihak pelanggan yang tidak menutup kemungkinan akan pindah ke “lain hati” bila tersedot oleh energy pihak lain yang lebih kuat.
Rhonda Byrne, penulis buku laris,“The Secret” menyebutnya hukum daya tarik (the law of attraction). Hukum pertautan antara pesan bawah sadar yang kita pancarkan secara sadar maupun tidak sadar yang pada akhirnya akan mewujudkan dirinya dalam realitas.
Lisa Nichols, penulis dan pengacara pemberdayaan pribadi mengatakan: “Hukum daya tarik benar-benar merupakan obedient. Ketika Anda berpikir tentang sesuatu yang anda inginkan, dan focus kepadanya dengan segala itikad Anda, maka hukum daya tarik akan memberikan Anda persis seperti apa yang Anda inginkan, kapan saja.
Ketika Anda focus pada sesuatu yang Anda tidak inginkan – ‘saya tidak mau terlambat! Saya tidak mau terlambat’ – hukum daya tarik tidak mendengan bahwa Anda tidak mau. Terwujud kepada sesuatu yang Anda pikirkan, dan akan terjadi dan terjadi lagi. Hukum daya tarik tidak terpengaruh pada apakah Anda mau atau tidak mau. Ketika anda focus pada sesuatu – misalnya masalah keterlambatan- bagaimanapun kejadiannya, Anda mengundangnya ke dalam kenyataan.”
Seseorang yang focus pada kata “miskin”, tidak peduli apakah dia tidak mau tetap miskin atau tidak mau jatuh miskin karena sedang kaya raya, maka focus pada kita miskin yang termanifestasikan ke dalam bentuk energy pada akhirnya akan mewujudkan dirinya sendiri dimana kemudian yang tidak mau tetap miskin akan tetap miskin dan yang takut jatuh miskin pada akhirnya akan jatuh miskin tanpa dia sadari seiring dengan berjalannya waktu.
Hukum daya tarik tidak membaca pesan “jangan” atau “bukan” atau “tidak” atau segala bentuk kata penyanggahan. Seperti terjadi di mana saja di seluruh permukaan bumi ini, dimana ada tempat yang lebih rendah, maka ke situ air mengalir, tidak peduli air bersih, air hujan, comberan dan sebagainya.
Fokus pemikiran dapat diibaratkan letak geografis danau yang karena letaknya menarik berbagai wujud cair yang ada sekitarnya ke dalamnya. Alam bukan hanya memiliki dimensi fisik melainkan yang jauh lebih kuat eksistensinya adalah dimensi non fisik yang sangat dahsyat.
Andaikata berbagai frekeunsi radio, televise, telepon statis dan selluler, fax, telegraf dan sebainya berwujud fisik, barangkali tidak ada satupun dari kita yang berani ke luar rumah takut melihat loncatan-loncatan energy yang jutaan jumlahnya berseliweran di sekitar kita. Itu baru sebahagian kecil energy yang bisa dikendalikan dan dimanfaatkan.
Bagaimana dengan energy-energi alam yang tidak kasat mata lainnya yang jumlahnya jauh lebih besar? Pernahkah kita membayangkan manfaatnya seperti halnya manfaat energy gelombang magnetik yang ada di dalam saku atau genggaman kita berupa telpon selluler?
" Hukum daya tarik adalah tentang kekuatan alam yang maha dahsyat yang telah diciptakan Tuhan bersamaan dengan penciptaan seluruh kelengkapan ala ini untuk kehidupan manusia yang berkualitas. "
Makanya jangan heran kalau semua agama mengingatkan perlunya selalu mengingat Sang maha Pencipta setiap saat, tak lain karena dengan focus kepada sifat-sifat Tuhan yang serba maha akan tertarik dan terwujud dalam kehidupan manusia.
Saat Anda mengungkapkan kata-kata penyangkalan, misalnya “jangan”, “tidak mau”, “bukan”, “dilarang”, tidak dan sebagainya maka hukum daya tarik menerimanya seperti ini:
“Saya tidak mau membuang sampah di sembarang tempat.”
“Saya mau membuang sampah di sembarang tempat”
“Saya tidak mau menunda-nunda laporan”
“Saya mau menunda-nunda laporan.”
“Saya tidak mau mengerjakan semua pekerjaan ini”
“Saya mau mengerjakan pekerjaan lebih dari yang saya bisa tangani.”
Sebuah pengumuman terpajang mencolok mata di sebuh sudut stasiun kereta api: “Jangan kencing di sini.” Ternyata kondisinya makin jorok dan berbau pesing seakan-akan peringatan tersebut berupa himbauan: “Kami meminta anda agar kencing di sini!”
Seorang teman saya menceritakan bagaimana hukum daya tarik ini terbukti berkali-kali pada kehidupannya.
Ia menceritakan tentang anaknya yang agak hiper-aktif yang suka sekali naik beraksi di atas meja makan seakan sedang di atas panggung. Beberapa kali anaknya terjatuh bukan karena anaknya kurang lincah tetapi karena energi kata-katanya. “Kalau saya pergoki dia di atas meja, maka pasti saya mengingatkan hati-hati, jangan sampai jatuh.” Ujarnya. Namun kenyataannya anaknya berkali kali jatuh.
Jadi yang terkirim dan diterima oleh hukum daya tarik ini bukan pesan hati-hatinya melainkan kata jatuh, dan itulah yang selalu terbukti.
Bob Proctor, seorang pakar pengembangan potensi otak, penulis buku laris dunia “You were born to rich” mengatakan hukum daya tarik selalu terjadi, apakah Anda mempercayainya, memahaminya ataupun tidak.
Saat menulis buku ini sudut mata saya menangkap tayangan gaya hidup di televisi yang menayangkan trend perawatan wajah terbaru yang katanya dapat menunda penuaan. Model perawatan yang dikembangkan oleh pakar kecantikan Jepang ini menggunakan emas sebagai media untuk masker.
Saya awam soal perawatan kecantikan, tetapi satu hal yang terlintas di benak saya bahwa orang-orang yang mau merogoh saku antara 2 hingga 3 juta rupiah untuk sekali perawatan pastilah memulai tekadnya dengan mengatakan: “Saya tidak mau menjadi cepat kelihatan tua.” Saya bayangkan bahwa orang tersebut pasti mengalami pergulatan batin yang berat dimana pikirannya dipenuhi oleh masalah penuaan wajah. Pada saat yang sama sebenarnya dia juga mengirimkan pesan ke alam bahwa: Saya mau menjadi kelihatan cepat tua.
Apa yang akan terjadi selanjutnya tentu bisa diprediksi bahwa orang ini akan lebih sering bercermin dari biasanya dan sekali melihat kerutan muncul, maka pikirannya adalah: saya menjadi lebih tua. Maka pastilah dia akan bergegas untuk meminta perawatan lagi dan akhirnya kecanduan karena ternyata penuaan semakin sering menampakkan tanda-tandanya dan perlu perawatan lagi dan lagi.
Cobalah katakana kepada diri Anda sekarang dan pikirkan selama beberapa jam bahwa:”Saya tidak mau mengalami flu.” Maka tanpa anda sadari Anda tiba-tiba merasakan bahwa Anda mulai mengidap gejala flu dan penyakit fluakhirnya benar-benar terwujud atas undangan Anda.
Hukum daya tarik adalah hukum penciptaan. Sebagaimana dikatakan oleh Rhonda Byrne bahwa apa yang kita saksikan di sekitar kita sekarang ini berupa bengunan-bangunan spektakuler, teknologi komunikasi, penjelajahan ruang angkasa berawal dari pemikiran! Ini adalah pesan yang sangat gambling dari para pakar fisika kuantum bahwa segala sesuatunya berawal dari energy yang kemudian berubah bentuk menjadi berbagai bentuk kreasi. Dr. Stephen R. Covey, penulis buku terlaris The 7Th habits of Highly Effective People dan The 8th Habit mengatakan “Segala sesuatu diciptakan dua kali!” Pertama berupa pencptaan melalui pikiran atau mental dan selanjutnya diwujudkan dalam bentuk yang nyata.
Mungkin sampai pada bagian ini Anda mulai semakin percaya tentang berlakunya hukum daya tarik. Mari kita mengambil jedah sejenak, berhenti membaca dan mencoba menjalani satu bentuk penerapan hukum daya tarik setelah membaca penjelasan berikut ini:
Ambil selembar kertas putih kosong yang biasa digunakan untuk membuat paper atau laporan. Lipat kertas dari satu sudut ke sudut lainnya seperti gambar berikut ini. Siapkan pinsil dan tuliskan seperti pada gambar:
Saya tidak mau sakit / Saya menghendaki kesehatan yang luar biasa
Sobek bagian bertuliskan: Saya tidak mau sakit, remaslah dan buanglah jauh-jauh dan berjanji tidak akan pernah menggunakan kata itu lagi. Ambillah potongan kertas bertuliskan: Saya memiliki kesehatan yang luar biasa. Lipatlah potongan kertas ini perlahan-lahan sampai Anda bisa memasukkannya ke dalam dompet. Simpanlah sebagai mantera yang akan Anda jadikan bahasa Anda sehari-hari saat menjelang tidur, bangun pagi dan beraktivitas.
Pejamkan mata Anda sejenak dan bayangkan bahwa Anda baru saja mendapatkan mantera kesehatan yang luar biasa. Lalu tarik nafas seakan mantera itu telah merasuk ke dalam diri Anda.
Adkjadhadh jdjahdaj jhjsahdjadh kjdhjadajh jdhjadsaj hsajdhsajh mantera.
Bukalah mata Anda, pandanglah sekitar Anda seakan Anda baru melihatnya pertama kali karena kesehatan Anda kali ini adalah yang paling prima dari yang pernah Anda dapatkan sebelumnya.
Sekali waktu Bill Harriss, seorang guru dan pendiri Centerpointe Research Institute mempunyai seorang mahasiswa bernama Robert yang mengalami perlakuan kasar dari lingkungan dan tempat kerjanya. Robert memang seorang gay. Karena statusnya ini Ia kerap menjadi bulan-bulanan di jalan bahkan di tempat kerjanya. Tentu saja Ia mengalami stress yang berat.
Ia kemudian mencurahkan kepedihannya kepada seseorang yang sangat dipercayainya yakni Bill Harriss yang memberinya saran agar mulai focus pada apa yang diinginkannya dalam hidup ini dan membuang pemikiran tentang hal-hal yang dia tidak inginkan terjadi pada dirinya.
Sebenarnya selama ini tanpa sadar Robert sudah menuliskan dengan huruf besar: “Saya tidak mau dilecehkan, saya tidak mau dijadikan bulan-bulanan!” Sebagaimana berlakunya hukun daya tarik, maka yang terus terjadi pada dirinya adalah pelecehan dan menjadi korban bulan-bulanan rekan kerjanya.
Setelah memahami saran Bill, Robert mulai memfokuskan pikiran, hati dan potensi jiwanya untuk hanya meyakini satu kalimat, sesuatu yang benar-benar diinginkannya: “Saya mau mendapatkan penghargaan dimanapun saya berada dan perlakuan yang baik di tempat kerjaku.”
Apa yang terjadi antara enam hingga delapan minggu setelahnya adalah suatu keajaiban. Semua orang di tempat kerjanya yang selama ini menjadikannya sasaran bulan-bulanan dipindahkan ke bagian lain, berhenti bekerja dan yang masih bekerjapun tidak lagi mengganggunya. Saat berada di lingkungannya Ia sendiri terkejut karena tak ada lagi yang melecehkannya seperti yang pernah dialami beberapa waktu lalu.
Keseluruhan hidup Robert berubah karena Ia merubah fokusnya dari apa yang dia tidak kehendaki, yang dia takuti, hindari menjadi apa yang dia benar-benar inginkan dalam kehidupan ini. Hidup Robert berubah karena Ia merubah cara berpikirnya. Dia mengirimkan sinyal yang berbeda kepada alam sekitranya dimana kemudian alam mengirimkan kembali frekuensi baru ke diri Robert dan orang-orang sekitarnya.
Seperti yang sering Anda biasa baca di berbagai buku tentang pengembangan diri, bahwa bila Anda mengehendaki sesuatu, nyatakan dan yakini. Bila Anda mengatakan bisa, maka alam semesta akan memberikan dukungan sepenuhnya untuk mewujudkan apa yang Anda yakini. Sebaliknya bila Anda fokus pada kalimat penyangkalan seperti: tidak mungkin, tidak bisa, mustahil dan sejenisnya atau pada hal-hal yang Anda tidak inginkan terjadi, maka alam juga akan membantu Anda membuktikannya.
Ketika saya berada di kelas untuk memfasilitasi program pengembangan karyawan organisasi, hampir dapat dipastikan saya bisa mendeteksi peserta yang fokus kepada hal-hal penyangkalan dan sesuatu yang mereka tidak inginkan terjadi. Kepekaan ini tumbuh karena sering berinteraksi dengan berbagai macam peserta dalam kurun waktu pelatihan yang relatif lama, biasanya lima hari.
Saya bisa mendeteksi dari cara mereka duduk, berdiri bahkan memandang saya dan orang-orang sekitarnya, padahal sering mereka belum mengeluarkan sepatah katapun. Saat interaksi terjadi, baik diantara peserta maupun dengan fasilitator, biasanya dengan mudah terdeteksi dari lontaran pernyataan, pertanyaan dan komentar terhadap berbagai topik yang dibahas.
Saya hampir tidak pernah mendengar kabar peningkatan karir atau sesuatu yang menggembirakan dari orang-orang seperti itu. Bahkan yang sering membuat saya sedih adalah kabar kalau orang-orang tipe ini semakin dirundung masalah. Saya mendengar kabar perceraian, mutasi ke tempat terpencil bahkan sakit-sakitan.
Sebaliknya peserta yang selama training memperlihatkan fokus hidup yang jelas mengenai apa yang diinginkannya dalam hidup ini. Fakta yang lebih mengejutkan adalah bahwa yang paling rajin membina hubungan, baik sekedar menyampaikan pesan-pesan singkat justru mereka yang jelas fokus hidupnya.
Sinyal energi yang terpancar dari individu-individu biasanya Jauh lebih terasa dari sekedar penampakan perilaku dan tutur kata. Pada situasi seperti ini biasanya sangat mempengaruhi dalam totalitas suasana yang tercipta dimana energi saling bersinggungan dan berinteraksi melahirkan energi-energi kolektif.
Rahasia keberadaan hukum daya tarik akan semakin kuat manakala kita menelaah berbagai kitab yang berisi wahyu. Di dalam kitab suci Al Qur’an misalnya jelas diingatkan untuk tidak berprasangka buruk terhadap Sang Maha Pencipta karena Allah akan berlaku sebagaimana prasangka kita. Jadi jangan karena penderitaan yang kita alami, yang sebenarnya akibat keputusan atau pilihan hidup kita sendiri lalu kita berprasangka bahwa Allah tidak mengasihi kita. Semakin kita berprasangka demikian maka kasih Tuhan benar-benar akan menjadi semakin jauh.
Sering menghubungi langsung Justru yang menggembirakan adalah Saya hampir bisa menebak
2 comments:
wah gan,..
nice banget,..
:)
thanks yow..??
bisa tukar link gk???
okay man :)
Post a Comment
Tim Gudang Materi mengharapkan komentar anda sebagai kritik dan saran untuk kami .. Hubungi kami jika anda mengalami kesulitan !