Oleh Ben B Nur
Penulis Buku The Golden Rule Of Success
Suatu hari di sebuah warung makan di Jakarta saya terlibat pembicaraan yang penuh guyonan seputar berandai-andai menjadi Gubernur. Andaikan ada partai politik yang tiba-tiba mau mencalonkan satu diantara kita menjadi Gubernur tanpa embel-embel “utang budi politik” dan semacamnya, kira-kira apa yang akan kita lakukan untuk benar-benar menjadikan kedudukan politis tersebut sebagai pertaruhan amanah dunia akhirat.
Saya tetap pada keyakinan bahwa menjalankan amanah jauh lebih penting daripada mengejar jabatan politis. Saya tidak yakin bahwa ada seorang Gubernur yang akan benar-benar akan mewujudkan harapan dan impian rakyat bila gaya hidupnya berbeda dengan kebanyakan rakyat yang dipimpinnya.
Seorang Gubernur yang amanah harus dapat hidup seperti kebanyakan rakyatnya agar derita dan harapan rakyat dapat terserap dengan segala panca indera bahkan dengan seluruh pori-pori kulitnya.
Apakah berarti bahwa kalau kebanyakan rakyat berangkat kerja dengan menumpang mikrolet maka Gubernur juga harus seperti itu? Mengapa tidak? Kalau kebanyakan rakyat harus mengantri bahan bakar sekedar untuk memasak dan memenuhi tangki motor bututnya, apakah Gubernur juga harus begitu? Mengapa tidak.
Seorang Gubernur harus bersikap adil dalam segala perannya, termasuk tidak bermain mata dengan pengusaha dan elemen masyarakat lainnya yang memiliki kepentingan tertentu, baik ekonomi, politik dan semacamnya.
Ini hanya mungkin dilakukan Gubernur yang terpilih tanpa utang politik dan ekonomi kepada siapa saja yang mengantarnya pada kursi Gubernur. Tapi apakah ada partai politik dan pengusaha yang mau berpeluh tanpa berharap balas jasa dari Gubernur yang dbopongnya ramai-ramai ke jabatan itu?
Itu mungkin saja terjadi. Diantara sekian banyak partai politik dan pengusaha yang sarat dengan kepentingan politik dan ekonomi, tentu ada juga segelntir yang masih memiliki semangat juang dan pengabdian serta memegang teguh amanah semata-mata demi kemaslahatan rakyat banyak.
Bila ada partai politik dan pengusaha yang demikian ditambah dengan dukungan rakyat yang sungguh-sungguh tanpa terpengaruh oleh iming-iming mataeri dan janji-janji kosong, maka Gubernur yang amanah bisa saja muncul dari kerumunan rakyat banyak, mungkin dari kalangan buruh, petani, ilmuan, atau elemen masyarakat mana saja yang berkomitmen memegang amanah dengan sebaik-baiknya.
Memilih kandidat dari pemain politik yang masih berkuasa atau yang sudah pernah berkuasa atau yang berambisi menjadi penguasa sama saja pelaku ekonomi apalagi aparat di bawahnya yang terbukti menyalah gunakan.
0 comments:
Post a Comment
Tim Gudang Materi mengharapkan komentar anda sebagai kritik dan saran untuk kami .. Hubungi kami jika anda mengalami kesulitan !