Menurut Wikipedia,
Sushi (鮨, 鮓, atau biasanya すし, 寿司 ?) adalah makanan Jepang yang terdiri dari nasi yang dibentuk bersama lauk (neta) berupa makanan laut, daging, sayuran mentah atau sudah dimasak.Nasi sushi mempunyai rasa masam yang lembut karena dibumbui campuran cuka beras, garam, dan gula.
Asal-usul kata sushi adalah kata sifat untuk rasa masam yang ditulis dengan huruf kanji sushi (酸し ?). Pada awalnya, sushi yang ditulis dengan huruf kanji 鮓 merupakan istilah untuk salah satu jenis pengawetan ikan disebut gyoshō (魚醤 ?) yang membaluri ikan dengan garam dapur, bubuk ragi (麹 ,koji?) atau ampas sake (糟 ,kasu?). Penulisan sushi menggunakan huruf kanji 寿司 yang dimulai pada zaman Edo periode pertengahan merupakan cara penulisan ateji (menulis dengan huruf kanji lain yang berbunyi yang sama).
Sejarah mengenai Sushi , sumber Wikipedia.
Konon kebiasaan mengawetkan ikan dengan menggunakan beras dan cuka berasal dari daerah pegunungan di Asia Tenggara. Istilah sushi berasal dari bentuk tata bahasa kuno yang tidak lagi dipergunakan dalam konteks lain; secara harfiah, "sushi" berarti "itu (berasa) masam", suatu gambaran mengenai proses fermentasi dalam sejarah akar katanya. Dasar ilmiah di balik proses fermentasi ikan yang dikemas di dalam nasi ialah bahwa cuka yang dihasilkan dari fermentasi nasi menguraikan asam amino dari daging ikan. Hasilnya ialah salah satu dari lima rasa dasar, yang disebut umami dalam bahasa Jepang.
Nigirizushi dikenal di Jepang sejak zaman Edo. Sebelum zaman Edo, sebagian besar sushi yang dikenal di Jepang adalah jenis oshizushi (sushi yang dibentuk dengan cara ditekan-tekan di dalam wadah kayu persegi). Pada zaman dulu, orang Jepang mungkin kuat makan karena sushi selalu dihidangkan dalam porsi besar. Sushi sebanyak 1 kan (1 porsi) setara dengan 9 kan (9 porsi) sushi zaman sekarang, atau kira-kira sama dengan 18 kepal sushi (360 gram). Satu porsi sushi zaman dulu yang disebut ikkanzushi mempunyai neta yang terdiri dari 9 jenis makanan laut atau lebih.
Pada zaman Edo periode akhir, di Jepang mulai dikenal bentuk awal dari nigirizushi. Namun ukuran porsi nigirizushi sudah dikurangi agar lebih mudah dinikmati. Ahli sushi bernama Hanaya Yohei menciptakan sushi jenis baru yang sekarang disebut edomaezushi.Namun ukuran sushi ciptaannya besar-besar seperti onigiri. Pada masa itu, teknik pendinginan ikan masih belum maju. Akibatnya, ikan yang diambil dari laut sekitar Jepang harus diolah lebih dulu agar tidak rusak bila dijadikan sushi.
Sampai tahun 1970-an sushi masih merupakan makanan mewah. Rakyat biasa di Jepang hanya makan sushi untuk merayakan acara-acara khusus, dan terbatas pada sushi pesan-antar. Dalam manga, sering digambarkan pegawai kantor yang pulang tengah malam ke rumah dalam keadaan mabuk. Oleh-oleh yang dibawa untuk menyogok istri yang menunggu di rumah adalah sushi. Walaupun rumah makan kaitenzushi yang pertama sudah dibuka tahun 1958 di Osaka, penyebarannya ke daerah-daerah lain di Jepang memakan waktu lama. Makan sushi sebagai acara seluruh anggota keluarga terwujud di tahun 1980-an sejalan dengan makin meluasnya kaitenzushi.
Keberhasilan kaitenzushi mendorong perusahaan makanan untuk memperkenalkan berbagai macam bumbu sushi instan yang memudahkan ibu rumah tangga membuat sushi di rumah. chirashizushi atau temakizushi dapat dibuat dengan bumbu instan ditambah nasi, makanan laut, tamagoyaki dan nori.
Bermacam Sushi antara lain,
Nigirizushi (握り寿司, lit. hand-formed sushi) consists of an oblong mound of sushi rice that is pressed between the palms of the hands, usually with a bit of wasabi, and a topping draped over it. Toppings are typically fish such as salmon, tuna or other seafood. Certain toppings are typically bound to the rice with a thin strip of nori, most commonly tako (octopus), unagi (freshwater eel), anago (sea eel), ika (squid), and tamago (sweet egg). When ordered separately, nigiri is generally served in pairs. A sushi set may contain only one piece of each topping.
Gunkanmaki (軍艦巻, lit. warship roll) is a special type of nigirizushi: an oval, hand-formed clump of sushi rice that has a strip of "nori" wrapped around its perimeter to form a vessel that is filled with some soft, loose or fine-chopped ingredient that requires the confinement of nori such as roe, natto, oysters, sea urchin, corn with mayonnaise, and quail eggs.Gunkan-maki was invented at the Ginza Kyubey restaurant in 1931; its invention significantly expanded the repertoire of soft toppings used in sushi.
Temarizushi (手まり寿司, lit. ball sushi) is a ball-shaped sushi made by pressing rice and fish into a ball-shaped form by hand using a plastic wrap. They are quite easy to make and thus a good starting point for beginners.
Oshizushi (押し寿司, lit. pressed sushi), is a pressed sushi from the Kansai Region, a favourite and specialty of Osaka. A block-shaped piece formed using a wooden mold, called an oshibako. The chef lines the bottom of the oshibako with the toppings, covers them with sushi rice, and then presses the lid of the mold down to create a compact, rectilinear block. The block is removed from the mold and then cut into bite-sized pieces.
Inari-zushi (稲荷寿司, stuffed sushi) is a pouch of fried tofu filled with usually just sushi rice. It is named after the Shinto god Inari, who is believed to have a fondness for fried tofu. The pouch is normally fashioned as deep-fried tofu (油揚げ, abura age). Regional variations include pouches made of a thin omelette (帛紗寿司, fukusa-zushi or 茶巾寿司, chakin-zushi). It should not be confused with inari maki, which is a roll filled with flavored fried tofu. A very large version, sweeter than normal and often containing bits of carrot, is popular in Hawaii, where it is called "cone sushi."
Sukeroku (助六, name of a man in Edo period) is the combination set of inarizushi and makizushi, which is served as a single-portion takeout style sushi-pack. In a famous Kabuki play Sukeroku, a good looks man Sukeroku is the lover of an Oiran courtesan named Agemaki (揚巻, lit. fry for age and roll for maki). Age and maki which form her name correspond to fried tofu namely inari and makimono, respectively. One rumour of sukeroku-zushi is that takeout style packs of inarizushi and makizushi had served at performances of Sukeroku kabuki in Edo period. Sukeroku is a cheap sushi-pack and often vegetarian.
Chirashizushi (ちらし寿司, lit. scattered sushi) is a bowl of sushi rice with other ingredients mixed in (also refers to barazushi). It is commonly eaten in Japan because it is filling, fast and easy to make. Chirashizushi most often varies regionally because it is eaten annually as a part of the Doll Festival, celebrated only during March in Japan. The ingredients are often chef's choice. Edomae chirashizushi (Edo-style scattered sushi) is an uncooked ingredient that is arranged artfully on top of the sushi rice in a bowl. Gomokuzushi (Kansai-style sushi) are cooked or uncooked ingredients mixed in the body of rice in a bowl.
Narezushi (熟れ寿司, lit. matured sushi) is a traditional form of fermented sushi. Skinned and gutted fish are stuffed with salt, placed in a wooden barrel, doused with salt again, then weighed down with a heavy tsukemonoishi (pickling stone). As days pass, water seeps out and is removed. After six months this funazushi can be eaten, remaining edible for another six months or more.
Western Sushi, The increasing popularity of sushi in North America as well as around the world has resulted in variations of sushi typically found in the West but rarely if at all in Japan. Such creations to suit the Western palate[11] were initially fueled by the invention of the California roll. A wide variety of popular rolls has evolved since. Some examples include:
Sumber :
Wikipedia English : Sushi
0 comments:
Post a Comment
Tim Gudang Materi mengharapkan komentar anda sebagai kritik dan saran untuk kami .. Hubungi kami jika anda mengalami kesulitan !