Pendahuluan
Judul :
Pernapasan Pada Serangga.
Tujuan :
1. Mempelajari pernapasan serangga.
2. Melihat faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kebutuhan oksigen pada
Serangga pada saat bernapas.
3. Mengamati dan Mempelajari proses inspirasi yan terjadi pada serangga.
Landasan Teori :
Pada insekta dan beberapa anthropoda lainnya seperti chilliopoda. Diplopoda, dan beberapa laba-laba mempunyai sistem pernapasan yang disebut sistem trakea. Sistem pernapasan ini berupa saluran yang langsung menuju ke jaringan. Udara masuk ke dalam tubuh melalui kurang lebih 20 lubang kecil yang ada disepanjang permukaan tubuh dan organ tersebut biasa disebut dengan spirakel.
Bagi insekta berukuran kecil, proses difusi oksigen melalui sistem trakea sudah dapat membawa oksigen sehingga da[at mencukupi bagi proses pernapasan seluler. Akan tetapi, insekta yang besar, masuknya udara ke dalam spirakel secara aktif dibantu oleh pergerakan tuvuh yang juga menggerakkan secara ritmik tabung trakea.
Proses pernapasan insekta diawali dengan masukknya oksigen melalui spirakel dan diteruskan kedalam tabung trakea kemudian melalui trakeola (cabang trakea) menuju ke jaringan. Pada mekanisme ini, oksigen menuju jaringan tidak dibawa oleh darah. Hal ini, diakrenakan karena darah tidak mengandung hemoglobin, tetapi hanya mengandung cairan ekstraseluler yang disebut dengan cairan hemolimfe.
Oleh karena itu, untuk lebih memahami lebih jauh tentang sistem pernapasan pada serangga maka kami mengadakan percobaan ini.
Pembahasan
Alat dan Bahan
1. Respirometer sederhana.
2. Timbangan.
3. 2 ekor Belalang
4. 2 ekor Kecoak
5. 2 ekor Jangkrik
6. Kristal NaOH/KOH
7. Eosin/Tinta
8. Vaselin atau Plastisin
9. Kapas.
10. Pipet/syring.
Cara Kerja :
1. Bungkuslah kristal NaOH/KOH dengan kapas, lalu masukkan kedalam tabung respirometer..
2. Masukkan belalang/hewan kecil lainnya yang telah ditimbang beratnya ke dalam botol respirometer, kemudian tutup dengan pipa berskala.
3. Oleskan vaselin/plastisin.
4. Tutup ujung pipa berskala dengan jari lebih kurang 1 menit, kemudian lepaskan dan masukkan setetes eosin dengan menggunakan pipet/syring.
5. Amati dan catat perubahan kedudukan eosin pada pipa berskala setiap 2 menit selama 10 menit.
6. Lakukan percobaan ini pada binatang kecil (serangga) lainnya.
Kesimpulan
Pada percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa banyak oksigen yang dihirup oleh tiap serangga berbeda- beda dan oksigen yang dihirup sesuai dengan berat badan hewan tersebut. Semakin berat hewan tersebut semakin banyak oksigen yang dihirupnya.
Pada percobaan Belalang, Kecoak, dan Jangkrik dapat kita tarik kesimpulan pada serangga daya hirup udaranya kecil. Dan hewan yang telah dipercobakan tidak mengalami gangguan ketika telah dipercobakan.
Dan oleh karena itu, kami dapat menyimpulkan semakin berat serangga tersebut maka semakin banyak udara yang dihirup
Demikian lah materi kami "Pernapasan pada Serangga" , jika anda merasa terdapat kekurangan pada materi kami ini. Anda dapat menambahkan , dan beberapa gambar pada materi ini tidak dapat kami tampilkan , anda dapat melihat full version materi ini , pada link download : Materi Pernapasan pada Serangga.
0 comments:
Post a Comment
Tim Gudang Materi mengharapkan komentar anda sebagai kritik dan saran untuk kami .. Hubungi kami jika anda mengalami kesulitan !