Sinonim
Penyakit ini mempunyai sinonim seperti penyakit Perancis, penyakit darah kotor ataupun ‘Hair Cut’ dan sebagainya, yang digunakan penderitanya atau yang merasakan penderitaan penyakit ini, untuk menutupi rasa malu menderita penyakit akibat hubungan kelamin yang bertentangan dengan moral.
Penyebab
Kuman penyakit ini mempunyai bentuk seperti spiral dan bergerak dengan berputar pada sumbu panjangnya. Kuaman Treponema pallidum ini di temukan oleh Schaudin dan Hoffman dalam tahun 1905. Masih banyak kuman lain yang menyebabkan penyakit lain yang mempunyai bentuk spiral, seperti penyakit patek, bajel dan sebagainya. Karena itu, sukar menentukan apakah suatau kuman berbentuk spiral itu kuman Treponema pallidum atau tidak. Ada juga treponema lain yang hidup sebagai flora normal di mulut manusia dan alat kelamin tanpa menyebabkan penyakit, kuman ini cukup sering dikelirukan sebagai penyebab sifilis. Kuamn sifilis hanya ditemukan pada manusia. Ia cepat hancur oleh sabun dan air atau oleh kekeringan.
Sejarah
Penyaki ini pernah menjadi pademi dalam abad ke tujuh belas di Eropa dan Aisia sertai dinamai ‘gearpox’. Sering terjadi kematian pada stadium kedua. Kalau kita membalik-balik buku sejarah kesehatan, maka kita melihat bahwa penyakit ini telah di kenal sejak jaman Hippocrates, berabad-abad yang lalu. Pada abad ketujuh belas itulah baru diketahui cara penularannya melalui hubungan kelamin. Sedangkan komplikasi kardiovaskular dan saraf baru dikenal dalam abad kedelapan belas dan sembilan belas serat lesi primernya baru dikenal dalam abad sekarang ini. Namun berapa banyak korban kematian yang terjadi tidak terhitung, baik yang memang melakukan hubungan seks maupun oleh janin yang tak berdosa.
Penyebaran
Walaupun sebagian besar kasus penyakit ini di tularkan memlalui hubungan kelamin, namun bisa juga ditularkan melaui caran bukan hubungan kelamin seperti kontak dengan muntahan yang terkontaminasi, atau melaui tranfusi darah, kasus-kasus seperti ini sangat jarang ditemukan. Selain itu, ada juga penularan melaui ari-ari (plasenta), yang sangat merepotkan para doketer untuk melakukan pencegahan penyakit ini bagi janin.
Biasanya penyakit ini diderita kelompok dewasa musa yang sedang aktif melakukan hubungan kelamin. Pemeriksaan darah wanita hamil yang rutin di lakukan saat ini menunjukan penyakit ini sering tak dikenal penderitanya, yang kalau tak dikenali dan diobati bisa menyebabkan cacat janin bahkan sampai janin.
Masa sejak masuknya kuman ini sampai timbulnya gejala klinis berkisar dari 9 sampai 90 hari. Lamanya masa tenang ini membuat sering penderitanya tak menghubungkan penyakit ini dengan hubungan kelaminnya yang lalu.
Gejala penyakit
Kuman Treponema pallidum dapat menembus selaput lendir utuh dan kulit yang tergosok. melalui tempat ini ia mencapai darah dan saluran limfe sehingga menimbulkan infeksi seluruh tubuh, dan timbul fokus-fokus infeksi sebelum timbulnya kelainan pertama. Adanya kuman ini didalam darah membuat ia bisa di tularkan melalui darah. Kelainan pada sifilis dapat menyerupai penyakit apaun, yang bisa menipu pengamat yang tidak akrab dengan gambaran penyakit sifilis ini.
Stadium pertama dimulai sebagai benjolan tunggal berwarna merah tanpa rasa nyeri, yang cepat tererosi menjadi tukak tanpa rasa nyeri, keras dan kadang-kadang tertutup keropeng kuning. Kelainan pertama ini bisa terletak pada batang alat kelamin laki-laki (penis), lubang dubur, dalam mulut atau pada bibir kemaluan wanita dan bibir rahim. Biasanya hanya satu dan diameternya bisa mencapai 2 cm. Bentuk ini disertai dengan pembesaran kelenjar getah bening di lipatan paha tanpa rasa nyeri. Kelainan pada lubang dubur menunjukan nyeri sewaktu buang air besar terasa gatal, serta terdapat sembelit dan kadang-kadang berdarah. Ada juga menunjukan pembengkakan alat kelamin. Dalam 4 sampai 6 minggu, penyakit akan menyembuh dengan atau tanpa pengobatan. Bila penularan terjadi melalui darah atau luka tusukan, maka sering melewati stadium pertama ini, yang dinamai sifilis d’emblee.
Stadium kedua bisa bermacam-macam bentuknya. Pada permulaannya menyebar keseluruh tubuh dan kemudian menjadi setempat di kulit dan selaput lendir sertai disertai pembesaran kelenjar getah bening di seluruh tubuh. Stadium kedua timbul 2 - 12 minggu setelah timbulnya stadium pertama. Kelainan kulit bisa berupa bercak-bercak merah, benjolan dengan atau tanpa sisik. Disaat timbulnya kelainan tersebut, biasanya kelaianan pertama bisa telah sembuh atau bisa juga masih ada. stadium ini paling menular, karena banyaknya terdapat kuman inin disemua kelainan yang ada. Kelainan kulit ini bisa menjadi bernanah, serta bisa mencapai telapak tangan dan telapak kaki, wajah dan bahkan kulit kepala yang bisa menimbulkan kebotakan. Tidak terdapat rasa gatal pada kelainan ini. Ditempat lipatan yang hangat dan lembab sekitar lubang dubur, kemaluan, kantong zakar, lipat ketiak dan kulit di bawah payudara bisa timbul benjolan yang membesar dan tererosi, membentuk bercak berwarna lembayung-kemerahan atau putih abu-abu yang dinamai kondiloma latum. Bila timbul erosi pada selaput lendir dinamai ‘mucous patch’, yang berwarna kelabu perak dengan bagian pinggir merawh. Umumnya terdapat sekitar mulut, tenggorokan, kemaluan dan liang senggama serta pada bagian atas batang kemaluan pria atau permukaan dalam penutup bagian atas batang kemaluan (prepusium).
Stadium kedua ini bisa disertai dengan gejala umum seperti demaam, nyeri kepala, penurunan berat badan, malaise dan anokreksia. sering terdapat nyeri kepala bahkan disertai radang selaput otak.
Stadium ini bisa juga disertai dengan komplikasi seperi radang hati, radang ginjal, radang sendi dan selaput pelangi mata (iris) serta kelainan kulit. Stadium kedua ini biasanya sembuh tanpa cacat dalam waktu 2 - 10 minggu dengan atau tanpa pengobatan.
Ada bentuk yang dinamai sifilis laten karena tanpa manifestasi klinos sifilis, namun penderita ini dapat dibuktikan menderita sifilis dari pemeriksaan darahnya. Namun ibu yang menderita sifilis laten dapat menularkan penyakit ini ke janinnya, atau dapat juga ditularkan melalui darah yang ditanfusikan. Dari keadaan laten ini dapat terus menjadi bentuk lanjut, namun ada juga yang menetap sampai tingkat ini.
Pada bentuk lanjut dimulailah peradangan susunan saraf pusat dan pembuluh nadi utama. Pada tahap dini mungkin tanpa gejala, namun bila diperiksa cairan otaknya telah ditemukan kelainan. Risiko menderita radang otak oleh sifilis dua sampai tiga kali lebih besar pada bangsa Asia daripada bangsa Afrika serta dua sampai tiga kali lebih sering pada pria daripada wanita. Dan gejala-gejalanya biasanya timbul dua puluh sampai tiga puluh tahun setelah terinfeksi. Jadi mungkin penderitanya sendiri sudah melupakan hubungan kelaminnya, namun sifilis belum melupakannya. Gejala peradangan pada otak ini berupa penyakit jiwa, perubahan kepribadian, buta, pusing, kelainan indra kulit, gangguan keseimbangan, gangguan intelek, kelumpuhan setengah badan, gangguan berjalan impotensi, kerusakan sendi, 9nyeri kepala, kejang, serta banyak kelainan lain.
Bentuk lanjut berupa radang janytung dan pembuluh darah biasanya dimulai antara 10 dan 40 tahun setelah terinfeksi. Ia menimbulkan kelainan dinding dan katup pembuluh nadi utama yang membawa maut. Kelainan ini juga sering diderita oleh laki-laki. Sedangkan radang pada mata menimbulkan kebutaan.sedangkan bentuk lanjut yang lebih ringan merupakan daerah nekrosis/pencairan jaringan yang terutama mengenai kulit dan sistim rangka, hati, saluran pernafasan atas dan hampir setiap organ.
Infeksi janin sewaktu san ibu menderita penyakit ini, ditularkan melalui ari-ari atau plasenta, biasanya dimulai setelah kehamilan bulan keempat. Lebih dari 40 persen janin ini meninggal, ada yang lahir tak cukup bulan ataupun cacat. Kelainan pada bayi ada dua macam. Ada yang timbul anatar usia 2 sampai 10 minggu, namun ada yang baru timbul setelah usian 2 tahun. Bentuk yang dini ini dimulai dengan bentuk pilek diikuti kelainan kulit dan selaput lendir. Bisa berupa gelembung berisi cairab, pengelupasan, pendarahan dan sebagainya. sering ia mengenai telapak tangan dan telapak kaki. Kelainan-kelainan ini sangat menular. Pada lipatan-lipatan bisa timbul kondiloma latum. Bisa disertai dengan radang tulang dan sendi yang menunjukan gejala seolah-olah ada kelumpuhan, namun sebetulnya bayi tak lumpuh, tetapi tak mau menggerakan anggota tubuhnya karena nyeri, pembesaran hati, dan kelenjar getah bening, tak adanya pertumbuhan tubuh, anemia, kuning bahkan radang ginjal. Biasanya gejala sistemik, termasuk deman, dan lesu. Bayi ini bisa meninggal karena radang hati yang berat atau pendarahan paru ataupun infeksi oleh bakteri lain.
Bentuk ini bisa melibatkan alat-alat dalam, meliputi pembesaran hati dan limpa, pembesaran kelenjar getah bening, beberapa kelainan ginjal, radang hati berat dan lainnya. Kelainan mata meliputi radang bagian dalam mata. Juga dilaporkan terjadinya radang buah zakar, radang paru, kelainan saluran cerna.
Bentuk sifilis pada bayi yang timbulnya lambat mulai dengan masa laten selama 2 tahun. Namun belum di ketahui kenapa bati yang satu menderita gejala dini dan yang lain gejala lambat, walaupun ada beberapa teori untuk ini. Janis ini ditandai oleh radang mata berupa rasa silau, nyeri dan keluar airmata, yang pada mulanya satu sisi lalu melibatkan kedua mata, tuli kedua telinga, kelainan sendi berupa sendi Clutton 9pembengkakan sendi lutut tanpa nyeri), kelainan gigi seri depan dan gigi geraham. Bisa juga terjadi radang otak sang bayi yang menimbulkan kelumpuhan dan ketulian di samping radang jantung dan pembuluh darah. Ada juga yang menderita kelainan wajah, tulang kering dan adanya parut disudut mulut.
Kelainan pertama pada alat kelamin berlangsung 2 sampai 6 minggu. sedangkan kelainan kedua timbul setelah 6 minggu kelainan pertama sembuh, walaupun ada juga tukak yang masih menetap.
Pengobatan
Pengobatan sifilis agak sukar, mengingat sukar menentukan apakah penyakit ini telah berhasil dibasmi atau belum karena bila terlewatkan maka akibatnya bisa fatal. Antibiotika yang terpilih yaitu penisilin. Lama pengobatan bisa sekali suntik sampai yang berlangsung tiga minggu dengan suntikan seriap hari, tergantung atas preparat yang digunakan dan stadium penyakitnya. Antibiotoka lainnya meliputi tetrasiklik, eritromisin dan sefalosporin, pengobatan yang tidak optimum menyebabkan tidak sembuhnya penyakit ini, namun hingga kini belum dapat ditentukan berapa dosis yang optimum dan berapa lama pengobatan yang diperlukan. Banyak yang menganjurkan memberikan pengobatan yang lebih lama disertai pengontrolan pemeriksaan darah. sedangkan pada bayi yang menderita penyakit ini hanya dianjurkan memakai penisilin, juga wanita hamil yang menderita penyakit ini. Namun apa bila pasiennya alergi bisa dicoba sefalosporin atau doksisiklin.
Setelah pengobatan ini bagi kasusus infeksi otak perlu dilakukan pemeriksaan cairan otaj setiap 3 sampai 6 bulan selama 3 tahun. Selama pengobatan terkadang bisa timbul reaksi Jasish-Hecheimer berupa demam, menggigil, nyeri kepala, peningkatan dengaut jantung dan pernafasan. Penderita reaksi ni dapat diatasi dengan istrirahat di tempat tidur dan minum aspirin. Dan sangat jarang dihubungkan dengan kerusakan organ yang tak dapt diperbaikin lagi.
Kekebalan terhadap penyakit ini masih diperdebatkan. Memang kekebalan telah dibuktikan pada hewan percobaan namun pada manusia masih diselidiki.Mengan ada banyak rintangan untuk membuat vaksin bagi penyakit ini. Karena kuman ini belum dapat dibiak.(SP18)
Kondom Tak Jamin Bebas HIV
- Jawaban -
Penggunaan kondom bukan jaminan seseorang bebas tertular virus HIV karena alat kontrasepsi tersebut memiliki pori-pori yang memungkinankan untuk ditembus virus. "Penggunaan kondom untuk cegah HIV tidak aman 100 persen," kata psikiater dan guru besar FK UI, Prof Dr dr Dadang Hawari. Ia mengatakan, pada dasarnya fungsi kondom adalah untuk mencegah masuknya sperma bukan untuk membendung serangan virus.
Menurutnya, penggunaan kondom dalam program KB (keluarga Berencana) saja mengalami kegagalan hingga 20 persen. "Padahal perbandingan sperma dengan virus itu mencapai 450 banding 1," katanya. Kondom terbuat dari karet (latex) yang merupakan senyawa hidrokarbon dengan polimerisasi (berserat dan berpori bagaikan tenunan kain). Pori-pori tersebut hanya dapat dilihat melalui mikroskop dengan lensa elektron.
Besarnya pori-pori kondom dalam keadaan tidak meregang sebesar 1/60 mikron dan saat meregang 10 kali lebih besar ukurannya. "Padahal ukuran virus HIV itu kira-kira sebesar 1/250 mikron," katanya. Dadang mencontohkan, kondom yang beredar di pasaran Amerika Serikat yang terkenal sebagai kualitas terbaik saja mengalami kebocoran hingga 30 persen (di luar pori-pori kondom). "Kondom yang dijual di Indonesia di pinggir jalan, di tempat yang kena sinar matahari atau lampu langsung, dan apalagi yang sudah kadaluarsa, tidak ada jaminan efektif cegah HIV," katanya.
Menurut dia, alat kontrasepsi latex itu harus disimpan di tempat yang berhawa dingin (20 derajat C) dan kering. "Kondom bila dipakai pada alat kelamin laki-laki pada suhu 37 derajat dan liang senggama perempuan juga pada suhu 37 derajat, tidak ada jaminan tidak ditembus HIV," katanya. Kondom idealnya mempunyai cacat lubang kecil mikroskopis (pinholes) maksimum 0,4 persen berdasarkan uji kebocoran dengan pengisian 30 ml air pada suhu kamar, dengan luas kondom ideal sebesar 80 cm2.
Saat ini badan POM di Amerika Serikat (FDA) telah memberikan persyaratan pada setiap perusahaan kondom agar mencantumkan peringatan di setiap kemasan yang berbunyi bahwa kondom untuk sperma bukan untuk virus. Menurut Dadang cara untuk menghindari tertular HIV adalah tidak melakukan seks bebas, perselingkuhan, pelacuran, dan homoseksual. "Pastikan juga darah untuk transfusi tidak tercemar HIV dan selalu gunakan jarum suntik yang baru dan steril," katanya.
Oleh karena itu , dibutuhkan kesadaran dari berbagai pihak agar turut serta dalam pemberantasan Infeksi Menular Seksual , jika anda berminat untuk menambahkan materi ini , dapat anda berkomentar.